Aktifitas pembelajaran apa saja pasti memiliki tiga unsur utama, yaitu: guru, murid dan materi ajar, demikian pula halnya dengan pembelajaran bahasa Arab. Jika salah satu dari tiga unsur dalam pembelajaran itu tidak ada, maka proses pembelajaran tidak akan dapat berjalan dengan sempurna dan efektif. Meskipun dalam perkembangan pembelajaran modern dimungkinkan adanya proses belajar mandiri tanpa guru, namun pada hakekatnya guru masih dibutuhkan di dalamnya. Kehadirannya guru secara fisik mungkin tidak terlihat, namun peran-perannya tetap hadir dalam bentuk intruksi dan petunjuk kerja.
Salah satu dari unsur terpenting dalam pembelajaran tersebut adalah materi ajar. Seorang guru bahasa Arab dituntut untuk memahami konsep tentang penyususan materi ajar karena tugas guru menyukseskan pengajaran materi tersebut. Jika tidak mengetahui konsep materi ajar yang diajarkan, maka sebaik apapun materi atau buku itu tidak akan dapat membuat pembelajaran bahasa Arab menjadi sukses. Sebaiknya, jika seorang guru bahasa Arab betul-betul memahami konsep penyusunan materi ajar bahasa Arab dengan baik, kriteria dan karakteristiknya, maka dengan ijin Allah guru itu akan sukses dalam mengajarkan bahasa Arab, sekalipun materi ajarnya bisa jadi tidak terlalu baik.
Terkait dengan buku ajar, guru bahasa Arab dihadapkan pada dua pilihan ketika mau mengajar bahasa Arab. Pertama adalah memilih dari buku ajar yang sudah tersedia di lapangan. Buku ajar bahasa Arab yang ada di lapangan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu buku ajar bahasa Arab untuk orang Arab atau penutur asli dan jenis kedua adalah buku ajar bahasa Arab untuk non Arab atau pembelajar bahasa Arab yang bahasa aslinya bukan bahasa Arab. Bagi kita yang mau mengajar bahasa Arab untuk orang Indonesia, berarti secara otomatis yang kita pilih adalah buku ajar jenis pertama.
Pilihan kedua adalah dengan cara membuat bahan ajar secara mandiri. Seorang guru bahasa Arab dalam hal ini tidak memilih dari buku ajar yang tersedia, karena bisa jadi berdasarkan pengamatannya dia menemukan bahwa buku-buku ajar bahasa Arab yang ada tidak cocok digunakan mengajarkan bahasa Arab untuk murid-muridnya. Tentunya dengan memilih menyianpkan buku ajar sendiri, maka seorang guru lebih dituntut bukan hanya memahami konsep pembuatan buku ajar, namun lebih dari itu dia harus mampu membuatnya dan menerapkan konsep tersebut secara nyata.
Hal penting yang harus dipastikan dalam memilih buku yang ada di lapangan maupun membuat sendiri adalah bahwa buku bahasa Arab itu harus mampu mengajarkan bahasa Arab secara keseluruhan. Tidak hanya mengajarkan satu bagian saja seperti misalnya hanya mengajarkan membaca teks. Keharusan buku ajar memuat komponen bahasa Arab secara keseluruhan agar hasil dari pembelajaran bahasa Arab sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu mampu berbahasa dengan baik. Jika yang dipelajari hanya berupa teks saja, maka hasil pembelajaran yang didapatkan hanya kemampuan membaca teks saja sementara kemampuan yang lain tidak ada.
Diantara komponen yang harus ada pada buku ajar bahasa Arab adalah komponen unsur bahasa. Yang dimaksud dengan unsur dalam bahasa adalah hal-hal pembentuk bahasa itu sendiri. Unsur bahasa apapun, termasuk bahasa Arab ada tiga macam, aṣwāt atau bunyi, mufradāt atau kosa kata dan tarākīb atau struktur kalimat. Tiga unsur itu harus disajikan dalam buku ajar bahasa Arab secara sempurna dan seimbang sesuai dengan kebutuhan berbahasa.
Komponen lain yang harus ada pada buku ajar bahasa Arab adalah ketrampilan berbahasa. Ketrampilan berbahasa adalah tampilan luar seseorang dalam menggunakan bahasa. Artinya, jika kita ingin melihat seseorang itu mampu berbahasa, maka kita bisa melihat ketrampilannya dalam menggunakan bahasa, bukan pada unsur-unsur yang membentuknya. Ketrampilan berbahasa Arab itu sebagaimana yang disepakati oleh para ahli linguistik terapan ada empat, yaitu: istimā’ atau ketrampilan mendengar, kalām atau ketrampilan berbicara, qirā’ah atau ketrampilan membaca dan kitābah atau ketrampilan menulis. Seluruh ketrampilan berbahasa yang empat itu harus disajikan dengan seimbang dan sempurna dalam buka ajar bahasa Arab sesuai dengan kebutuhan pembelajar bahasa juga.
Selain unsur dan ketrampilan berbahasa, hal lain yang perlu dipastikan dalam buku ajar bahasa Arab adalah jumlah kosa kata yang diajarkan dalam buku tersebut. Disampaing kosa kata, jumlah tarākīb atau struktur kalimat yang terdapat dalam buku ajar harus juga dipastikan jumlahnya. Kepastian jumlah kosa kata dan struktur tersebut akan bermanfaat dalam menyajikan materi dalam buku ajar, yaitu dengan memperhatikan gradasi atau tingkat kesulitan dua unsur tersebut. Pelajaran pertama tentunya harus lebih mudah dari pelajaran kedua dalam hal kosa kata dan struktur yang digunakan. Begitu pula pelajaran kedua, ketiga dan seterusnya. Wallahu A’lam.
===============
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.