Mohon yang berkunjung ke website saya ini berkenan Subscribe Channel saya ya .. Klik Youtube dibawah ini

Hubungan antara Strategi Menghadapi Masalah dengan Prestasi Belajar Bahasa Inggris

Dari pengertian yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan

bahwa strategi menghadapi masalah adalah suatu usaha individu untuk mengurangi stres atau tekanan yang melebihi kapasitas, yang berasal dari tuntutan dari dalam diri dan lingkungan melalui usaha kognitif maupun perilaku langsung dan bersifat dinamis.

Siswa yang terlibat dalam proses belajar dituntut mencapai prestasi belajar yang tinggi. Tuntutan ini dapat menjadi suatu tekanan bagi dirinya. Salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa SMA adalah mata pelajaran Bahasa Inggris, yang merupakan mata pelajar an yang diujikan dalam UAN.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa mengalami berbagai kesulitan dalam mempelajari Bahasa Inggris. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa berkaitan dengan pelajaran Bahasa Inggris adalah materi pelajaran, misalnya: menghapal arti kata, penggunaan grammer, pelafalan kata, kurang mampu dalam conversation, reading, translaion, dan listening , juga mengenai kemampuan guru dalam mengajar turut mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa dituntut untuk mencapai prestasi belajar Bahasa I nggris yang tinggi, sementara siswa mengalami berbagai kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran Bahasa Inggris. Hal ini dapat menimbulkan tekanan dalam diri siswa.

Secara khusus siswa memiliki perasaan terancam dan tantangan yang harus dihadapi saat meng hadapi ujian (Folkman & Lazarus, 1985). Hal ini membuktikan bahwa saat-saat menghadapi ujian merupakan sumber stres yang

dihadapi oleh siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Hamilton & Fagot (1988) juga menunjukkan bahwa siswa mengalami kecemasan dan tekanan yang meningkat ketika sejumlah tugas yang harus diselesaikan atau ketika menjelang ujian semester.

Jadi kesulitan- kesulitan yang dialami oleh siswa dalam belajar Bahasa

Inggris, tugas-tugas yang harus diselesaikan, dan situasi menjelang ujian semester merupakan sumber tekanan bagi siswa dalam mencapai prestasi belajarnya. Sumber tekanan ini perlu dihadapi oleh siswa sehingga tidak menjadi hambatan dalam mencapai prestasi belajar Bahasa Inggris yang tinggi. Siswa dalam menghadapi berbagai tekanan dalam proses belajarnya menggunakan strategi pemecahan masalah.

Lazarus & Folkman (dalam Terry & Hynes, 1998) mengemukakan bahwa strategi menghadapi masalah dibagi menjadi dua, yaitu strategi menghadapi masalah yang berorientasi pada masalah (SMM -M) dan strategi menghadapi masalah yang berorientasi pada emosi (SMM -E).

Pada SMM-M individu menghadapi secara langsung masalah yang menjadi penyebab timbulnya stres. Usaha yang dilakukan individu lebih diarahkan pada penyelesaian masalah (Aldwin & Revenson, 1987). Dengan demikian individu mengatasi masalah dengan mempelajari cara atau keterampilan baru. Individu menggunakan strategi ini jika dirinya yakin dapat mengubah situasi. Bentuk dari SMM- M ini menurut Scheier, dkk (1986) adalah: perilaku aktif, perencanaan, penyaringan aktivitas-aktivitas lain, pengekangan diri, mencari dukungan sosial, dan mencari dukungan sosial secara emosional.

Siswa yang menggunakan SMM-M dalam menghadapi berbagai tekanan dalam proses belajarnya dapat mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakanSMM-E. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam memecahkan berbagai tekanan yang dihadapi. Misalnya siswa kurang memahami pelajaran mengenai Tenses yang diterangkan oleh guru Bahasa Inggris, siswa yang me nggunakan SMM- M akan mencari jawaban atas ketidakmengertiannya, seperti: bertanya kepada guru, teman sekelas, atau bahkan mencari dari berbagai buku referensi lainnya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Taylor & Brown (dalam Aspinwill &Taylor, 1992), dilaporkan bahwa ada banyak hal yang dapat dilakukan mahasiswa untuk mengurangi tingkat stress dalam proses belajar, seperti merencanakan jadwal studi, cara belajar yang efektif, menanyakana saran kepada teman-teman, dan sebagainya.

Krantz (1983) juga menyatakan bahwa bentuk SMM yang mendukung prestasi belajar siswa adalah SMM -M, yaitu mengambil tindakan-tindakan langsung dan aktivitas-aktivitas pencarian informasi mencakup: meningkatkan performansi akadamik.

Hasil penelitian Humburg & Murphy (dalam Krantz, 1983) menjelaskan

bahwa tindakan langsung yang dilakukan mahasiswa, seperti pencarian informasi dan diskusi intelektual dengan teman sebaya dan dosen dapat meningkatkan prestasi akademik.

Pada SMM- E individu berusaha menghadapi masalah secara tidak langs ung. Usaha- usaha yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan stres yang dirasakan supaya diperoleh keseimbangan afeksinya (Christin, 2001).

Dengan kata lain, strategi ini digunakan untuk mengatur respon emosional tehadap stres. Pengaturan ini sering kali dilakukan dalam bentuk perilaku penghindaran dan meniadakan fakta -fakta yang tidak menyenangkan melalui strategi kognitif. Jika individu tidak berhasil mengubah kondisi yang penuh tekanan, maka individu cenderung mengatur emosinya (Scheier, dkk, 1986) .

Siswa yang menggunakan SMM-E dalam menghadapi berbagai tekanan dalam proses belajarnya kurang dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakanSMM-M. Cara pemecahan masalah yang dilakukan siswa lebih pada pengaturan respon emosionalnya bukan pada pemecahan masalah. Misalnya siswa kurang memahami masalah Tenses, siswa yang menggunakan SMM- E tidak memiliki inisiatif untuk bertanya kepada guru maupun teman sekelasnya. Siswa berpikiran bahwa nanti dia dapat mempelajarinya di rumah, tetapi ketika sampai di rumah dia tidak melakukan apa - apa. Ada unsur penundaan atau menghindar. Menurut Aspinwill & Taylor (1992) penggunaan SMM menghindar (avoidance coping) mengakibatkan semakin meningkatnya gejala -gejala kecemasan, karena masa lahnya sendiri belum selesai diatasi atau semakin memburuk.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa menghadapi tekanan- tekanan yang harus diatasi dalam proses mencapai prestasi belajar Bahasa Inggris yang tinggi, terutama ketika pada waktu pengumpulan tugas-tugas atau saat menghadapi masa-masa ujian. Strategi menghadapi masalah yang terbaik bagi pelajar dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris adalah dengan menggunakan SMM-M, seperti: pencarian informasi dan diskusi intelektual

dengan teman sebaya dan guru, mengutamakan persiapan dalam menghadapi ujian yang membutuhkan strategi daripada menunggu hasil ujian, memecahkan masalah (problem solving ) dan mencari dukungan sosial (seeking social support ).

Add comment


Go to top