Motivasi

Ingin Sukses? Berkumpullah dengan Orang Positif

Sukses bukan berarti kaya, sukses adalah kondisi dimana kita mencapai apa yang kita inginkan dan kita puas terhadapnya. Itu menurut saya arti sukses. Banyak cara untuk mendapatkan sukses, mulai dari berbenah diri, mengubah sikap dan lain-lain.

Pada acara Bloglicious yang diadakan oleh IdBlogNetwork di Yogyakarta Juni kemarin, saya diajarkan untuk berkumpul dengan orang-orang yang bersifat positif.

Apa contohnya? Begini, jika kamu berada dalam sebuah lingkungan dengan banyak teman, misal lingkungan kerja atau sekolah atau lingkungan rumah. Maka kamu punya kesempatan bagus untuk mencoba hal ini.

Misalkan saja tiba-tiba saya ingin usaha buat vendor baju, atau jualan kasur atau yang lain. Langsung tanyakan pada teman-teman anda tentang pendapat mereka.

Kebanyakan dari mereka akan bilang seperti ini :

  • Wah susah suksesnya
  • Alah paling nanti ga berhasil
  • Tiba-tiba ngomongin gini? Susah bro..

dan lain-lain, itu adalah orang-orang yang bersifat negative atau bersifat menghancurkan semangat kita. Tetapi di sisi lain, pasti ada yang berkata seperti ini

  • Wah bagus, di coba aja.
  • Pasti bisa, good luck ya
  • Semoga Sukses, Amin
  • Oh iya, lagi laris tuh. Bagus idenya.

Itu adalah sekumpulan orang yang bersifat positive atau membangun. Pernah kalian dengar kalimat Power of Words ? Ya, kata-kata mempunyai kekuatan yang sangat sangat besar bagi mental manusia, tergantung apakah kata-kata itu bersifat positif atau negatif.

Untuk saran saya, lebih banyaklah bertukar pendapat dengan orang-orang yang bersifat positif tersebut. Bukan bermaksud untuk diskriminasi orang, tetapi lebih banyaklah berkumpul dengan orang-orang yang membangun semangat kita daripada yang menghancurkan semangat kita. Karena mereka akan bersikap menyemangati kita dan kita tidak takut apakah nanti akan gagal atau berhasil, karena kalau di dalam otak kita sudah tertanam sugesti “gagal, gagal, gagal” maka yang terjadi kita akan gagal. Begitu pula sebaliknya.

Ingat Kata-Kata mempunyai kekuatan yang sangat besar

Salah satu contoh lain, orang tua yang anaknya akan menghadapi suatu Ujian, janganlah berkata seperti “Malu lo papa kalo kamu nilainya rendah” atau juga “mama malu kalo kamu ga lulus ujian nanti.”

Walaupun saya belum menjadi orang tua yang punya anak, saya merasakan jika seorang anak diberi “ancaman” seperti itu akan mengakibatkan dia turun mental dengan merasa terbebani. Akan lebih baik jika para orang tua berkata seperti ini “Nak, sebentar lagi Ujian, belajar yang benar ya? Pasti nilainya bagus nanti dan pasti Lulus *senyum*” Itu akan membuat sang anak termotivasi untuk bisa mencapai kelulusan tersebut, apalagi kata-kata itu sekaligus do’a. Jadi hati-hati dengan kata-katamu.

Mungkin saya hanya bocah ingusan yang tidak tau apa-apa tentang dunia dan segala ilmu sosial di dalamnya, tetapi ini yang saya rasakan terhadap dunia yang semakin menjadi “individualis” ini.

Rekomendasi Artikel: