Ciri-ciri Kompetensi Kepribadian Guru yang Disenangi Siswa

Lebih lanjut dijelaskan bahwa bentuk-bentuk kompetensi kepribadian konselor yang diharapkan oleh siswa adalah
1. Konselor yang tidak arogan/sombong
Konselor di sekolah diberi kebebasan melakukan pelayanan bimbingan konseling sesuai dengan teknik dan metode bimbingan konseling tanpa harus arogan. Tentunya siswa sangat memiliki ekspektasi terhadap konselor untukyang tidak sombong dan membanggakan diri, apalagi membanggakan kelebihan anak kandungnya dirumah.
2. Sabar dan toleransi
Konselor mesti memberikan kesabaran, toleransi untuk membimbing siswa. Siswa yang datang menemui konselor bukan berarti siswa itu bodoh, cengeng, dan lemah tetapi siswa menyadari bahwasanya siswa membutuhkan orang untuk menoptimalkan potensi yang mereka miliki. Siswa sebagai manusia yang punya rasa ingin dihargai.
3. Bisa menciptakan suasana yang menyenangkan
Siswa sangat senang jika konselor mampu menciptakan suasana bimbingan konseling yang menyenangkan sehingga membuat siswa tidak bosan dan siswa mengikuti layanan konseling dengan hati yang ikhlas dan sungguh-sungguh. Hal ini dapat menunjang keberhasilan pembelajaran, pengajaran dan pendidikan di sekolah.
4. Enak diajak curhat
Bahwa setiap siswa itu pasti punya masalah, bisa jadi masalah yang tersebut mengganggu kegiatan belajar maupun yang tidak. Tapi kebanyakan masalah itu bisa menggangu kegiatan belajar siswa, jadi tidak konsentrasi karena sedang ada masalah. Maka siswa menginginkan ada tempat mengadu atau tempat bercerita disekolah salah satunya konselor. Pentingnya seorang konselor bisa dekat dengan siswa, siswa akan senantiasa menceritakan masalahnya dan konselor tersebut diharapkan bisa memberi solusi untuk meringankan beban masalah siswa tersebut, dengan ini diharapkan kegiatan belajar akan kembali normal. Perlu diperhatikan juga, curhat disini bukan berarti bimbingan konseling tempat curhat semata.
1. Murah senyum dan ramah
Senyum adalah salah satu kriteria yang didambakan siswa terhadap konselor. Misalnya konselor sedang bejalan dimanapun saat ketemu dan siswanya menyapa kalau guru itu tidak senyum pasti siswa akan jadi jengkel. Sedangakan dengan senyum dan saling menyapa akan menambah keakraban antara keduanya siswapun akan lebih senang terhadap bimbingan konseling walaupun jam masuk lokal konselor sedikit.
2. Adil dan bijaksana
Setiap siswa itu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Kadang perhatian konselor hanya berpusat pada siswa yang pandai. Padahal siswa yang kurang pandai itu juga butuh perhatian, atau sebaliknya konselor lebih memperhatikan siswa yang kurang pandai atau siswa yang mengalami tingkat permasalahan lebih tinggi. Pada situasi seperti ini sebetulnya sangat banyak siswa yang hatinya merintih ingin sekali mendapat perhatian yang adil dan bijak dari konselor.
3. Profesional dalam mengampu sesuai dengan bidang keahlianya
Siswa yang mempunyai taraf kebosanan dalam belajar di sekolah, maka siswa sangat menginginkan guru yang masuk kedalam kelas mereka berbeda. Misalnya jam pertama dan kedua mereka belajar sosiologi, jam ketiga dan keempat pastinya siswa senang lagi wajah baru yang masuk ke ruangan kelas mereka. Namun karena guru mata pelajaran sosiologi yang masuk jam pertama dan kedua juga menjabat sebagai konselor maka haru masuk lagi ke kelas tersebut jam berikutnya. Jadi dalam satu hari itu siswa berhadapan di kelas dengan guru yang sama dua kali, hal ini akan membuat jenuh dan bosan pada diri siswa. Maka konselor harusnya bekerja sesuai dengan apa yang dia peroleh dan dia tekuni dalam pendidikannya. Tidak berupaya hanya sekedar mendapatkan pekerjaan tetapi juga berupaya memberikan apa yang dimilikinya yang tentunya sesuai dengan bidangnya.
4. Dapat mengelola kelas dengan baik
Siswa menginginkan konselor mesti mampu menciptakan suasana pelayanan yang aktif dan menyenangkan sehingga siswa-siswa betah mengikuti layanan bimbingan konseling di dalam kelas atau di luar kelas. Pelayanan yang menyenangkan bukan semata-mata pelayanan yang mengharuskan siswa untuk tertawa terbahak-bahak, melainkan sebuah pembelajaran yang di dalamnya terdapat kohesi yang kuat antara konselor dan siswa. yang ada hanyalah jalinan komunikasi yang saling mendukung.
5. Disiplin
Konselor diharapkan siswa harus memberikan contoh yang baik dengan kedisiplinan seperti: datang tepat pada waktunya. Apabila dalam kegiatan pelayanan bimbingan konseling konselor tidak dapat hadir, hendaknya guru konselor menginformasikan misal dengan menulis surat untuk kepala sekolah serta mengutus salah satu konselor yang lain untuk memberikan tugas atau kegiatan kepada siswa, Karena kedisiplinan awal dari kesuksesan dan disiplin pula yang harus ditanamkan pada diri siswa.
6. Bisa menjadi tauladan yg baik bagi siswa sebagai peserta didik
Konselor akan mendidik dan membentuk kerpibadian siswa, maka konselor diharapkan siswa mampu menjadi teladan bagi mereka. Siswa akan melihat, mencontoh dan mempratekkan apa yang disampaikan dan dilakukan oleh konselor mereka.
7. Bisa memahami siswa
”Hubungan antara konselor dan murid dapat dijalin dengan pendekatan didaktik metodik yang bernuansa “pedagogis”. Artinya, interaksi antara guru dan murid tidak dijalin dengan komunikasi yang “kaku” seperti “orang yang serba tahu” dengan “anak yang serba tidak tahu”.[2] Dengan demikian, sensitivitas konselor lebih mengarah kepada upaya untuk memberikan pelayanan secara prima kepada siswa. Pelayanan semacam ini akan terwujud manakala konselor benar-benar dapat memerankan diri sebagai fasilitator, bukan sebagai orang yang menceramahi siswa.
8. Mampu memberi motivasi dan nasehat
Konselor ialah pendidik yang dalam kesehariannya bergaul dan beraktivitas memotivasi, mengarahkan serta membimbing kemajuan siswa sebagai peserta didiknya. Itulah sebabnya, tanpa konselor yang profesional niscaya kualitas pendidikan kurang dapat dicapai. Konselor harus mampu memberikan inspirasi yang ideal terhadap siswa.
9. Berpenampilan menarik
Intensitas pertemuan antara konselor dan siswa di sekolah berlangsung hampir setiap hari, baik pada jam pelayanan ataupun diluar jam pelayanan bimbingan konseling. Konselor adalah teladan/contoh bagi siswa-siswi di sekolah, baik tingkah laku maupun gaya berpenampilan secara tidak langsung akan di contoh oleh siswanya. Oleh sebab itu, konselor diharapkan dapat berpenampilan menarik dan rapi. Selain mencontohkan kepada siswa supaya berpakaian rapi, juga memberikan kesan berwibawa.
10. Mengikuti perkembangan zaman
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, konselor diharapkan dapat selalu mengikuti perkembangan yang ada. Jadi konselor dapat menginformasikan pada siswa apa-apa saja yang terjadi, sehingga siswa dapat mengikuti perkembangan zaman.


[1] Chasadja, Guru Seberapa Besar Pengaruhnya untuk Kita, tersedia: http://Chasadja.Wordpress.Com/2008/07/03/Guru-Seberapa-Besar-Pengaruhnya-Untuk-Kita/, (Juli 3, 2008)
Go to top