Ada beberapa macam bentuk hamzah dan penulisannya; yaitu:
1. Hamzah Washol (همزة الوصل) (ا)
KAIDAH:
- Hamzah washol terdapat pada kata yang diawali dengan huruf berharokat sukun, agar huruf sukun itu bisa di baca. Misalnya pada kata اكْتبْ uktub!. Huruf kaff pada kata uktub berharokatu sukun. Kalau tidak diberi hamzah washol tidak bisa terbaca. Dan contoh2 lainnya misalnya اسْتَمَعَ, اجْتَهَدَ, اسْتَخْرَجَ
- Hamzah washol ditulis alif (ا) tanpa menambahkan alaamatul qot’i (ء)
- Hamzah washol, terdapat pada semua jenis kalimat, yaitu pada Isim, Fiil dan Huruf.
==> Pada isim, hamzah washol terdapat pada isim isim tertentu yaitu:
اسْمٌ – ابْنٌ – ابْنَةٌ – امْرُؤٌ – امْرَأَةٌ – اثْنَانِ – اثْنَتَانِ
==>Pada Fiil, hamzah washol terdapat pada
1. Fiil amr dari fiil fiil tsulaasi, khumaasi, dan sudaasi (فعل الأمر من الفعل الثلاثي و الخماسي و السداسي) Misalnya: اكْتُبْ!, اجْتَهِدْ!, اسْتَخْرِجْ!
2. Fiil Maadhi khumasii dan sudaasi (الفعل الماضي الخماسي و السداسي ) Misalnya: اسْتَمَعَ, اسْتَخْرَجَ
3. Mashdar Khumaasi dan sudaasi (المصدر الخماسي و السداسي ) Misalnya: اسْتِمَاعٌ, اسْتِخْرَاجٌ
==> Pada Huruf, hamzah washol terdapat pada satu tempat saja yaitu pada alif-lam ta’rif (ال)
***
2. Hamzah Qot’i (أ, إ) (همزة القطع)
Hamzah qot’i ditulis dan dilafadzkan pada
1. seluruh isim kecuali 7 isim yang telah disebutkan di hamzah washol tadi.
2. Seluruh huruf kecuali huruf alif-lam ta’rif (ال) tadi
3. Seluruh fi’il kecuali yang telah berlalu di hamzah washol tadi .. : D
***
3. Penulisan Hamzah di tengah kalimat diatas nabroh ya’ (ئ, ئـ) (كتابة الهمزة المتوسطة على النبرة الياء)
Perhatikan contoh berikut:
kata kata yang di kotak merah adalah contoh kata2 yang ditemukan padanya hamzah yang terletak di tengah kalimat dan berada diatas nabroh ya’i. Bagaimana kaidah penulisannya?
KAIDAH:
Hamzah yang terletak di tengah-tengah kata (الكلمة) ditulis diatas nabroh ya’i jika:
1. Ia berharokat kasroh. Misal: أَفْئِدَة
2. Ia berharokat fathah atau dhommah dan huruf sebelumnya berharokat kasroh. Misal: الوِئَام dan نَاشِئُون
3. Ia berharokat fathah dan huruf sebelumnya adalah ya’ sukun. Misal: هَيْئِة
***
4. Penulisan Hamzah ditengah Kalimat diatas wawu (ؤ) (كتابة الهمزة المتوسطة على الواو)
Perhatikan contoh berikut:
kata kata yang di kotak merah adalah contoh kata2 yang ditemukan padanya hamzah yang terletak di tengah kalimat dan berada diatas huruf waw (و). Bagaimana kaidah penulisannya?
KAIDAH:
Hamzah yang terletak di tengah-tengah kata (الكلمة) dan ditulis diatas huruf waw (و) jika:
1. Jika berharokat dhommah dan huruf sebelumnya berharokat fathah. Misal: أقْرَؤُهُم
2. Jika berharokat dhommah dan huruf sebelumnya sukun. Misal: مَسْؤُول
3. Jika berharokat sukun dan huruf sebelumnya berharokat dhommah. Misal: المُؤْمِنِيْن
4. Jika berharokat fathah dan huruf sebelumnya berharokat dhommah. Misal: فُؤَادٌ
***
5. Penulisan Hamzah ditengah kalimat, sendirian (ء) (كتابة الهمزة المتوسطة مفردةً)
Perhatikan contoh berikut:
kata kata yang di kotak merah adalah contoh kata2 yang ditemukan padanya hamzah yang terletak di tengah kalimat dan ditulis sendirian. Bagaimana kaidah penulisannya?
KAIDAH:
Hamzah terletak di tengah-tengah kata (الكلمة) dan ditulis sendirian jika:
1. Jika ia berharokat fathah dan terletak setelah huruf alif sukun. Misal: يَتَسَاءَلُون
2. Jika ia berharokat fathah dan terletas setelah huruf wawu sukum. Misal: مُرُوْءِةٌ
3. Jika setelahnya alif tanwin-nashob dan huruf sebelumnya bukan huruf ya’ sukun. Misal: امْرَءاً
***
6. Penulisan Hamzah diakhir Kata (كتابة الهمزة في آخر الكلمة | المتطرفة)
Perhatikan contoh berikut ini:
kata kata yang di kotak merah adalah contoh kata2 yang ditemukan padanya hamzah yang terletak di akhir kata (الكلمة). Bagaimana kaidah penulisannya?
KAIDAH:
1. Hamzah di akhir kalimat, ditulis diatas ALIF (ا) jika ia didahului huruf yang berharokat fathah. Misal: قَرَأَ
2. Hamzah di akhir kalimat ditulis diatas huruf ya’ jika didahului huruf yang berharokat kasroh. Misal: شَاطِئ
3. Hamzah di akhir kalimat ditulis diatas huruf waw jika didahului huruf yang berharokat dhommah. Misal: الّتَّكافُؤ
4. Hamzah di akhir kalimat ditulis sendirian jika didahului huruf yang berharokat sukun. Misal: المَرْء, جَزَاء, وُضُوْء, شَيْء
***
Alhamdulillah.. Selesai juga. Semoga yang sedikiiit ini bermanfaat.
Nas-alullohal ikhlaas..
Diselesaikan 21 Ramadhan 1434 Hijriyyah | 30 Juli 2013
Samarinda
——————————————————————————————————-
DISALIN dari buku Kitaabah ~ Silsilah ta’lim al lughoh al arobiyyah Halaman 51, 64, 84, 96, dan 109 | Mustawa Tsaalis. Silakan baca onlen atau download disini