Sebuah kata atau leksem disebut bermakna referensial kalau ada referensnya, atau acuannya. Kata-kata seperti kuda, merah, dan gambar adalah termasuk kata-kata yang bermakna referensial karena ada acuannya dalam dunia nyata. Sebaliknya, kata-kata seperti dan, atau, dan karena termasuk kata-kata yang tidak bermakna referensial, karena kata-kata itu tidak memiliki referens.
Berkenaan dengan acuan ini ada sejumlah kata yang disebut kata-kata deiktik, yang acuannya tidak menetap pada suatu maujud, melainkan dapat berpindah dari maujud yang satu pada maujud yang lain. Yang termasuk kata-kata deiktik ini adalah kata-kata yang termasuk pronomina, seperti dia, saya, dan kamu; kata-kata yang menyatakan ruang seperti di sini, di sana, dan di situ; kata-kata yang menyatakan waktu seperti sekarang, besok, dan nanti; dan kata-kata yang disebut kata penunjuk, seperti ini dan itu. Perhatikan ketiga kata saya pada kalimat-kalimat berikut yang acuannya tidak sama.
1) "Tadi pagi saya bertemu dengan Pak Ahmad." kata Ani kepada Ali.
2) "O, iya?" sahut Ali, "saya juga bertemu beliau tadi pagi."
3) "Di mana kalian bertemu beliau?" tanya Amin, "saya sudah lama tidak berjumpa dengan beliau"
Jelas pada kalinat 1 kata saya mengacu pada Ani, pada kalimat 2 mengacu pada Ali, dan pada kalimat 3 mengacu pada Amin.
Sumber: Linguistik Umum (Abdul Chaer) terbitan Rineka Cipta