Maksim Kerendahan Hati (Modesty Maxim)
Diungkapkan dengan kalimat ekspresif dan asertif. Bila kemurahan hati berpusat pada orang lain, maksim ini berpusat pada diri sendiri. Maksim ini menuntut setiap peserta pertuturan untuk memaksimalkan ketidakhormatan pada diri sendiri, dan meminimalkan rasa hormat pada diri sendiri.
Contoh Pelanggaran :
+ : Kau sangat pandai.
- : Ya, saya memang pandai.
Maksim Kesepakatan/Kecocokan (Agreement Maxim)
Jika lawan tutur mendapatkan kesuksesan atau kebahagiaan, penutur wajib memberikan ucapan selamat. Bila lawan tutur mendapatkan kesusahan atau musibah, penutur layak berduka cita, atau mengutarakan ucapan bela sungkawa sebagai tanda kesimpatian, yakni memaksimalkan rasa simpati kepada lawan tuturnya yang mendapatkan kebahagiaan dan kedukaan.
Contoh Pelanggaran :
+ : Kemarin motorku hilang.
- : Oh, kasian deh lu. (Wijana, 1996:60)
Maksim Simpati (Sympath Maxim)
Jika lawan tutur mendapatkan kesuksesan atau kebahagiaan, penutur wajib memberikan ucapan selamat. Bila lawan tutur mendapatkan kesusahan atau musibah, penutur layak berduka cita, atau mengutarakan ucapan belasungkawa sebagai tanda kesimpatian, yakni memaksimalkan rasa simpati kepada lawan tuturnya yang mendapatkan kebahagiaan dan kedudukan.
Contoh Pelanggaran :
+ : Kemarin motorku hilang.
- : Oh, kasian deh lu (Wijana, 1996:61)