Pengertian kloning yaitu : gen-gen yang direkombinasi dan di kembangkan. Kloning berasal dari kata “clone” yang diturunkan dari bahasa Yunani “klon” yang artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. Kata ini digunakan dalam dua pengertian (1) klon sel adalah sekelompok sel yang identik sifat-sifat genetiknya, semua berasal dari satu sel. (2) klon gen atau molekuler adalah sekelompok salinan gen yang bersifat identik yang direplikasi dari satu gen yang dimasukan dalam sel inang (5)
Proses kloning manusia dapat digambarkan seperti ditunjukkan dalam Reuters (6) dan dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :
Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel tubuh. Sel ini diambil dari manusia yang hendak dikloning.
Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian dipisahkan dari sel.
Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan perempuan kemudian intinya dipisahkan.
Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur
Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.
Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan diri (hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim.
Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama dengan sel stem donor.
Dari pengertian kloning dan prosesnya di atas yang menghasilkan individu baru dan mempunyai sifat genetik yang “identik” (sama). Sifat “identik” inilah yang akan coba dibahas dalam koridor ruang – waktu proses kloning.
Reaksi-reaksi kimia = biokimia yang terjadi pada organisme berlangsung dalam batasan yang diberikan oleh ukuran sel dan ruang-ruang di dalamnya, juga oleh sifat-sifat fisik dan kimia yang sejalan dengan kehidupan sel (7). Terciptanya ruang-ruang pada waktu tertentu di dalam sel karena adanya materi-materi di dalamnya yang saling berinteraksi. Materi-materi itu yang menurut Alexander di atas merupakan hasil penggabungan-pengabungan kejadian-kejadian murni yang membentuk ruang-waktu. Materi-materi yang dimaksud disini adalah: quark, sub atom (electron, proton, netron), atom, unsur-unsur, molekul sederhana , makro molekul seperti DNA dan RNA yang menjadi penyusun gen-gen yang diwariskan di dalam sel-sel yang berkembang menjadi jaringan-jaringan, organ-organ makhluk hidup.
Pada setiap tingkatan materi di atas dalam interaksinya menghasilkan ruang-waktu dan sebaliknya adanya ruang-waktu karena adanya interaksi materi-materi, dimana menghasilkan sifat-sifat tertentu yang menjadi ciri materi itu. Apabila kita memandang sifat-sifat itu dalam konsep ruang–waktu menurut Newton, maka sifat-sifat itu bersifat mutlak (tidak berubah) sedangkan menurut Einstein, maka kita dapat mengatakan bahwa sifat-sifat itu adalah relatif.
Sifat relatif materi menurut Einstein, sejalan dengan yang diungkapkan dalam Lehninger(8) yang menyatakan bahwa ke 20 asam amino penyusun protein bukan hanya merupakan 20 unit penyandi, karena setiap asam amino dapat memberikan arti yang berbeda-beda pada protein, selanjutnya dikatakan bahwa kromosom dan gen bersifat tidak stabil dan bukan merupakan struktur inert, molekul-molekul ini dapat mengalami mutasi dan kadang-kadang menyebabkan gangguan serius pada fungsi biologi. Selanjutnya dalam Nosoetion(9) menyatakan bahwa walaupun setiap spesies dipercaya tercipta secara khusus tetapi kenyataan menunjukkan bahwa di dalam spesies terdapat keragaman.
Apabila kita menarik lebih jauh ke belakang atau menguraikan materi (gen) menjadi unsur-unsur pembentuknya, kemudian unsur itu menjadi atom-atom dan memperhatikan reaksi kimia yang terjadi maka kita akan temukan berbagai sifat yang berbeda dari materi itu. Sifat yang berbeda disebabkan oleh elektron dalam atom unsur penyebab terjadinya reaksi kimia berada dalam “orbital” (kebolehjadian ditemukannya elektron)(10) yang membuat struktur atom unsur-unsur unik (11). Karena dalam orbital , maka tidak diketahui di bagian mana (ruang-waktu mana) reaksi/interaksi itu terjadi; sehingga ada kemungkinan besar sekalipun unsur-unsur pembentuknya sama, tetapi dapat menghasilkan materi-materi yang mempunyai sifat yang berbeda.
Apalagi sementara /setelah ditemukan pasangan-pasangan gen manusia yang berjumlah sekitar 3 milyar dalam The Human Genom Project (12) yang tentunya dalam interaksinya misalnya dengan proses kloning, yang sekalipun diatur sedemikian rupa, akan tetapi pasti menghasilkan individu yang berbeda dengan induknya