Biologi

Biologi

KEANEKARAGAMAN HAYATI/BIODIVERSITAS


KEANEKARAGAMAN HAYATI/BIODIVERSITAS

Hak cipta Indah Fitriani desainwebsite.net

.

PENGERTIAN

Keanekaragaman organisme yang menunjukkan totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem pada suatu daerah.

TINGKATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

  1. Keanekaragaman gen

Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis.
misalnya : - variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung

F = G + L

Variasi tersebut terjadi karena adanya interaksi genotip dan lingkungan.
F = fenotip
G = genotip
L = lingkungan

  1. Keanekaragaman jenis/ spesies

Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup.
misalnya : - variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau.

Mereka termasuk dalam satu famili Felidae walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat

  1. Keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut
misalnya :- ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun (ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, ular gurun)

Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan, ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai keanekaragaman hayati.

MANFAAT MEMPELAJARI KEANEKARAGAMAN HAYATI

  1. Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal dasar untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk mendapatkan bibit unggul.
  2. Mengetahui manfaat setiap organisme
  3. Mengatahui ciri dan sifat setiap organisme
  4. Memahami kekerabatan antar organisme
  5. Dapat memanfaatkan nilai keanekaragam hayati

NILAI KEANEKARAGAMAN HAYATI

  1. Nilai ekonomi yaitu produk keanekaragaman hayati dapat dikonsumsi.
  2. Nilai pendidikan dan ilmiah yaitu sebagai sumber informasi dan obyek ilmu pengetahuan.
  3. Nilai ekologis dan biologi yaitu nilai dari fungsi secara langsung dari keanekaragaman hayati
  4. Nilai budaya dan estetika yaitu digunakan dalam berbagai macam budaya dan tempat berekreasi.

PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM HAYATI (SDAH)

  1. Insitu yaitu Pelestarian SDAH di habitat aslinya.

- pelestarian komodo di pulau Komodo

- pelestarian bunga raflesia di taman nasional Bengkulu

  1. Eksitu yaitu pelstarian SDAH di luar habitat aslinya

- tumbuhan langka dilestarikan di kebun raya

- penangkaran burung maleo di kebun binatang

KLASIFIKASI MAHKLUK HIDUP

TUJUAN

  1. Menyederhanakan obyek supaya mudah dipelajari.
  2. Mendiskripsikan ciri-ciri mahkluk hidup
  3. Mengelompokkan mahkluk hidup
  4. Mengetahui hubungan kekerabatan dan sejarah evolusi.

SISTEM KLASIFIKASI

Pembeda

Buatan

Alami

Filogenetik

Tokoh

Carolus Linnaeus

Theopratus

Charles Darwin

Dasar

Ciri morfologi, alat reproduksi, habitat

Ciri morfologi (bentuk yang dapat dilihat) misalnya bentuk daun, bentuk batang, struktur pohon.

Hubungan kekerabatan, filogen(urutan perkembangan mahkluk hidup), palaentologi

Contoh

Klasifikasi tumbuhan : sayuran, gulma; bercun tidak beracun

Tumbuhan berdaun menjari, hewan berkaki empat, tumbuhan herba, semak rendah, semak dan pohon

Kera mempunyai hubungan kekerabatan lebih dekat dengan gorila

Tata nama

binomial

polinomial

binomial

KUNCI DETERMINASI

Yaitu daftar ciri-ciri organisme yang dipergunakan dalam mengklasifikasikan organisme.

Langkah-lagkah menggunakan kunci determinasi.

  1. Mengambil obyek dengan lengkap
  2. Mencandra obyek
  3. Mencocokkan hasil pengamatan dengan kunci determinasi
  4. Menentukan nama atau tingkatan takson obyek.
  5. Menuliskan rumus determinasi

SISTEM TAKSON

1.

Regnum/Kingdom

(Dunia/Kerajaan)

Animalia

Animalia

2.

Divisio/Phyllum

(Tumbuhan/Hewan)

Chordata

Chordata

3.

Classis

(Kelas)

Mammalia

Mammalia

4.

Ordo

(Bangsa)

Artiodactyla

Artiodactyla

5.

Familia

(Suku)

Cervidae

Suidae

6.

Genus

(Marga)

Muntiacus

Babyrousa

7.

Species

(Jenis)

Muntiacus muntjak

Babyrousa babyrousa






SISTEM TATA NAMA BINOMIAL NOMENCLATUR

Tokoh Carolus Linnaeus

Syarat penamaan

  1. Terdiri dari 2 kata dalam bahasa latin atau bahasa yang dilatinkan. Jika terdiri dari 3 kata maka kata penunjuk spsies digabung.
  2. Kata pertama (genus) diawali dengan huruf besar dan kata kedua (penunjuk spesies) ditulis dengan huruf kecil.
  3. Ditulis dengan huruf miring (jika tegak di garisbawahi terpisah)
  4. Nama pemberi nama boleh dicantumkan

Contoh. Citrus aurantifolia

Musa paradisiaca

Hibiscus rosa-sinensis

PEMBAGIAN KINGDOM

  1. Dua kingdom oleh Aristoteles yaitu Plantae dan Animallia
  2. Tiga kingdom oleh Ernest Haechel: Plantae, Animalia, Fungi
  3. Empat kingdom oleh E. Chatton yaitu Plantae, Animalia, Protista, Monera
  4. Lima kingdom oleh R.H. Whittaker yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, Animalia
  5. Enam kingdom yaitu Archaebacteria, Eubacteria, Monera, Protista, Fungi, Plantae , Animalia

CARA PEMBERIAN NAMA FAMILI, ORDO DAN KELAS

Kelas: genus + nae. Contoh Equiaetum+ nae menjadi kelas Equisetinae

Ordo: genus + ales. Contoh Caesalpinia + ales menjadi ordo Caesalpinales

Famili: genus + aceae (pada tumbuhan). Contoh Mimosa + aceae menjadi famili Mimoceae

genus + idae (pada hewan). Contoh Gallus + idae menjadi famili Gallidae