Kebun teh Wonosari yang berada di desa Toyomarto kecamatan Singosari, kabupaten Malang telah dibuka sejak tahun 1875 oleh NV. Cultuur Maatschappy. Pada awalnya ditanami teh dan kina selama 32 tahun. Namun ketika Jepang menguasai Indonesia pada tahun 1942-1945, sebagian teh diganti tanaman pangan. Pada tahun 1950 yang ditandai pada masa nasionalisasi, maka perusahaan milik penjajah diambil alih oleh pemerintah. Sehingga tanaman kina secara keseluruhan diganti dengan tanaman teh. Kemudian pada tahun 1996 resmi dikelola oleh PTP Nusantara XII (Persero) kantor pusat di Jl. Rajawali no. 44 Surabaya.
Adapun luas kebun the Wonosari 1.144,31 Ha yang terbagi menjadi 3 kebun, yakni adf. Wonosari 370,31 Ha di Desa Toyomarto, afd. Gebug Lor 344,11 Ha di desa Wonorejo kecamatan Lawang, afd. R.Agung 429,89 Ha di desa Ambal-ambal kecamatan Kejayan. Luas budidaya tanaman pokok teh 628,86 Ha dengan produksi teh sebanyak 1000 ton/th dan produksi harian 3000 kg. Produk teh Wonosari kurang lebih 90% di ekspor ke mancanegara, sedangkan 10% dijual di dalam negeri.
Pabrik teh Wonosari memiliki tugas untuk mengolah teh melalui 5 tahap, proses penerimaan pucuk teh; proses pelayuan; proses penggilingan; fermentasi ; pengeringan; sortasi; pengepakan dan pengiriman.
Wisata agro Wonosari berada pada ketinggian 950-1.250 meter dpl. Sedangkan jarak tempuh dari kota Lawang 6 km, jarak 30 km dari kota Malang dan 80 km dari kota Surabaya. Daerah wisata tersebut menyediakan berbagai fasilitas rekreasi, olahraga dan penginapan. Hal tersebut meliputi taman bermain, kolam renang, kereta mini, kebun binatang mini, lahan perkemahan, hiburan musik electone dan band, kesenian daerah, depot rolas dan catering, wartel, rumah bunga, swalayan, aula Santoon dan Java Cocoa, tea walk, out bond, berkuda, kunjungan pabrik dan tour kebun, jalur sepeda sehat, lapangan sepak bola, lapangan volley dan lapangan tenis.