KEPERGIAN orang yang kita cintai untuk menghadap Allah tentu amat menyedihkan. Apalagi jika kematian itu adalah orang tua kita. Karena dengan begitu kita sudah tidak bisa lagi untuk berbakti mengambil secangkir teh hangat, membelikan makanan kesukaan dan juga memberikan kasih dan sayang secara langsung. Banyak hadis Nabi saw yang menyatakan tentang betapa pentingnya untuk berbakti kepada orang tua. Telah datang seorang laki-laki menghadap Rasulullah saw lalu bertanya. "Wahai Rasulullah siapakah yang paling berhak aku pergauli dengan cara bagus? Jawab beliau. Ibumu!. Kemudian ia bertanya lagi "Sesudah itu siapa?" Jawab beliau Ibumu!. ia bertanya lagi"Sesudah itu siapa ?" Jawab beliau Ibumu!. Ia bertanya lagi "Sesudah itu siapa?" Jawab beliau Bapakmu! (HR Bukhari Muslim)
Al-Quran bahkan secara tegas mewajibkan manusia untuk berbakti kepada kedua orang .tuanya lu/ 1723). Berbakti kepada kedua orang tua (binrul walidain) merupakan al-khoir. yakni nilai kebaikan yang secara universal diwajibkan oleh Allah. Artinya nilai kebaikan berbakti kepada orang tua itu berlaku sepanjang zaman dan pada seluruh lapisan masyarakat. Allah pun menjadikan kedua orang tua sebagai tambatan kebahagiaan, taman yang penuh kasih sayang, dan curahan perhatian. Oleh karena Itu. hak mereka amatlah besar dan kebaikan mereka tidak mungkin dibalas, jasa baik mereka tumbuh dan berkembang pada setiap pribadi yang baik. Manusia yang paling berjasa pada diri seseorang adalah orang tua. Sehinga berbakti kepadanya merupakan kewajiban.
Berbakti sudah termasuk kategori al manif, yakni nilai kebaikan yang secara sosial diakui oleh masyarakat pada suatu zaman dan suatu lingkungan. Begitu besar Jasa orang tua, sehingga akhlak untuk berbakti kepada orang tua merupakan akhlak para nabi dan perangai orang-orang shaleh. Allah berfirman tatkala menyifati Nabi Yahya as. "Dan banyak berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka." (QS. Maryam 14).Al-Quran pun memberi rambu-rambu untuk berbakti kepada orang tua. Misalnya, seperti yang disebutkan dalam surat al Isra, bahwa seorang anak tidak boleh berkata kasar apalagi menghardik kepada kedua orang tuanyalQ/ 1723). Seorang anak juga harus menunjukkan sikap berterima kasihnya kepada kedua orang tua yang menjadi sebab kehadirannya di muka bumi. Di mata Allah sikap terima kasih anak kepada orang tuanya dipandang sangat penting, sampai perintah itu disampaikan senafas dengan perintah bersyukur kepadaNya (anlsykur li wa liwa lidaika) (QS. 3114)).
Ulama besar. Syeikh Nawawi menyebutkan beberapa contoh praktis akhlak anak terhadap orang tua, misalnya Mematuhi perintahnya selama perintah itu bukan dalam mendurhakai Allah. Tidak berjalan di depan keduanya, tetapi disamping atau dibelakangnya. Jika ia berjalan didepannya karena sesuatu hal. maka tidaklah mengapa ketika itu. Menjawab panggilan mereka dengan Jawaban yang lunak. Berusahalah keras untuk mencari keridhaan kedua orang tua dengan perkataan dan perbuatan. Bersi-kaplah rendah hati dan lemah lembut kepada kedua orang tua seperti melayani mereka, menyuap! makan dengannya bila keduanya tidak mampu dan mengutamakan keduanya di atas diri dan anak-anaknya. Janganlah bermuka cem-berut kepada keduanya. Janganlah bepergian, kecuali dengan izin keduanya.Adapun jika orang tua sudah meninggal, maka kewajiban anak kepada orang tua adalah (a) melaksanakan wasiatnya. (b) menjaga nama baiknya, (c) meneruskan cita-citanya, (d) meneruskan silalurahmi dengan handai tolannya. (e) mc-mohonkan ampun kepada Allah .
Meski demikian, kepatuhan seorang anak kepada orang tua dibatasi dengan kepatuhannya kepada Allah. Jika orang tua menyuruh anaknya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah Allah, maka sang anak dilarang mematuhi perintah orang tua tersebut, seraya tetap harus menghormatinya secara patut (maruf) sebagai orang tua (QS. 3115). Seorang anak, oleh Nabi juga dilarang berperkara secara terbuka dengan orang tuanya di forum pengadilan, karena hubungan anak orang tua bukan semata-mata hubungan hukum yang mengandung dimensi kontrak sosial melainkan hubungan darah yang bernilai sakral.Memperlakukan orang tuadengan baik termasuk amalan besar dan yang paling dicintai oleh Allah. Dari Abdullah bin Masud. "Aku pernah bertanya kepada Nabi saw, Amal yang manakah yang paling dicintai oleh Allah ? Jawab beliau Shalat pada waktunya. Aku bertanya lagi Kemudian amal apa ? Jawab beliau Berbuat baik pada orang tua. Aku bertanya kagi Sesudah itu amal apa? Jawab beliau Jihad di Jalan Allah." (HR Bukhari Muslim).