Bahasa

Metode Pembelajaran Mengarang

Metode pengajaran merupakan cara mengajar pengajar dalam proses belajar mengajar yang dibina. Pilihan metode yang tepat sangat membantu tingkat ketercapaian tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, pengajar menulis harus dapat menerapkan metode pengajaran dengan tepat. Persoalan penggunaan media juga perlu mendapat perhatian. Metode pelatihan dan diskusi merupakan dua metode yang ampuh dalam rangka menerampilkan pembelajar menulis.

Dalam proses belajar mengajar, siswa disuruh menulis tentang apa saja (sebaiknya materi yang dekat dengan siswa). Hasil tulisan tersebut dikoreksi dan didiskusikan dari berbagai aspek penggunaan bahasa. Untuk kelas yang besar, pelibatan teman sebaya perlu dilakukan. Dengan kegiatan tersebut, siswa akan mengetahui kelemahan dan keunggulannya dalam hal ketatabahasaan, kelogisan pikiran, dan kaidah-kaidah menulis lainnya.

Selain itu, pengajar hendaknya juga mengetahui pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran menulis. Untuk lebih jelas mengenai model atau pendekatan pembelajaran menulis kita perhatikan perbedaan antara pendekatan tradisional dan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran menulis sebagaimana dikemukakan oleh Tompkins (dalam Gani, 2001:70) pada tabel berikut ini.

TABEL 6

MODEL/PENDEKATAN TRADISIONAL DAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENULIS

No.

Komponen

Pendekatan Tradisional

Pendekatan Proses

1.

Pilihan Topik

Tugas menulis kreatif yang spesifik diberikan oleh pengajar.

Pembelajar memilih topik sendiri, atau topik-topik yang diambil dari bidang studi lain.

2.

Pembelajaran

Pengajar hanya sedikit atau tidak memberikan pelajaran.

Pembelajar diharapkan menulis sebaik-baiknya.

Pengajar mengajar pembelajar mengenai proses menulis dan mengenai bentuk-bentuk tulisan.

3.

Fokus

Berfokus pada tulisan yang sudah jadi.

Berfokus pada proses yang digunakan pembelajar ketika menulis

4.

Rasa Memiliki

Pembelajar menulis untuk pengajar dan kurang merasa memiliki tulisan sendiri.

Pembelajar merasa memiliki tulisan sendiri.

5.

Pembaca

Pengajar merupakan pembaca utama.

Pembelajar menulis untuk pembaca yang sesungguhnya.

6.

Kerja Sama

Hanya sedikit atau tidak ada kerja sama.

Pembelajar menulis dengan bekerja sama dan berbagi tulisan yang dihasilkan masing-masing dengan teman-teman satu kelompok/kelas.

7.

Draft

Pembelajar menulis draft tunggal dan harus memusatkan pada isi sekaligus segi mekanik (ejaan, tanda baca, tata tulis).

Pembelajar menulis draft kasar (outline) untuk menuangkan gagasan dan kemudian merevisi dan menyunting draft ini sebelum membuat hasil akhir.

8.

Kesalahan Mekanik

Pembelajar dituntut untuk menghasilkan tulisan yang bebas dari kesalahan.

Pembelajar mengoreksi kesalahan sebanyak-banyaknya selama menyunting, tetapi tekanannya lebih besar pada isi daripada segi mekanik.

9.

Peran Pengajar

Pengajar memberikan tugas menulis dan menilainya jika tulisan sudah jadi

Pengajar mengajarkan cara menulis dan memberikan balikan selama pembelajar merevisi dan mengedit/menyunting.

10.

Waktu

Pembelajar menyelesaikan tulisan dalam satu jam pelajaran.

Pembelajar mungkin menghabiskan waktu tidak hanya satu jam pelajaran untuk mengerjakan setiap tugas menulis

11.

Evaluasi

Pengajar mengevaluasi kualitas tulisan setelah tulisan selesai disusun.

Pengajar memberikan balikan selama pembelajar menulis, sehingga pembelajar dapat memanfaatkannya untuk memperbaiki tulisannya. Evaluasi berfokus pada proses dan hasil.

.

Berdasarkan kedua pendekatan pengajaran menulis seperti tertera pada tabel 6, dapat diketahui kelemahan dan keunggulannya. Pada pendekatan tradisional, pengajar memberikan topik tulisan dan setelah siswa mengerjakan tugas tersebut selama satu jam pelajaran, pengajar mengumpulkan pekerjaan siswa untuk dievaluasi. Dengan model pembelajaran seperti ini, biasanya hanya sedikit saja siswa yang dapat menghasilkan tulisan yang baik. Sebagian besar siswa biasanya hanya menghasilkan tulisan yang kurang baik.

Menyadari terhadap kenyataan yang tidak menguntungkan bagi upaya pengembangan keterampilan menulis bagi siswa seperti digambarkan di atas, selayaknya dapat diterapkan model atau pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran menulis. Untuk itu, terlebih dahulu perlu diketahui proses kreatif dalam menulis.

Go to top