Pada hari Jumát, tanggal 1 April 2011, diselenggarakan acara penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) baru di lingkungan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Ada 34 orang calon dosen dan karyawan yang semuanya telah mendapatkan surat pengangkatan sebagai CPNS baru.
Sebenarnya acara penerimaan CPNS tidak harus diselenggarakan seperti itu. Sehingga ketika surat pengangkatan telah ditanda-tangani dan diserahkan kepada yang bersangkutan, maka dianggap cukup. Akan tetapi momentum seperti itu penting digunakan untuk memberikan penjelasan dan juga pesan-pesan kepada mereka sebagai warga kampus yang baru. Hal-hal yang saya sampaikan sebagai rektor kepada mereka, antara lain bahwa sebagai CPNS yang bekerja di UIN Maliki Malang, harus membekali diri dengan sikap dan pandangan yang benar, yaitu sesuai dengan visi dan misi, serta tradisi kampus ini. Misalnya, bahwa bekerja di kampus perguruan tinggi Islam ini harus didasari oleh niat ikhlas, tidak memposisikan diri sebagai karyawan, pegawai, dan apalagi sebagai buruh. Saya berpesan agar semua CPNS merasa dirinya sebagai pemilik atau tuan rumah kampus ini. Sikap seperti itu agar melahirkan semangat, niat dan tekat untuk memberikan yang terbaik kepada kampus sebagai rumahnya sendiri. Selain itu, ketika kampus sudah dianggap sebagai rumahnya sendiri, maka seharusnya membuang jauh-jauh sikap-sikap transaksional, artinya mau bekerja hanya tatkala tahu akan mendapatkan imbalan. Saya juga mengingatkan, agar semuanya selalu membangun jiwa kepemimpinan pada dirinya masing-masing. Setiap dosen dan karyawan di kampus ini adalah sebagai pemimpin, setidak-tidaknya pemimpin terhadap dirinya sendiri. Seorang yang berhasil memimpin diri sendiri akan mampu memimpin orang lain. Sebab memimpin diri sendiri, jauh lebih sulit daripada memimpin orang lain. Yang kiranya agak aneh, artinya tidak selalu dilakukan di tempat lain, bahwa pada setiap menerimaan pegawai baru, para CPNS dengan disaksikan oleh semua yang hadir, saya minta membaca al Qurán beberapa ayat, untuk mengetahui kualitas bacaaan masing-masing. Sengaja hal itu saya lakukan, agar tumbuh kesadaran terhadap betapa pentingnya, sebagai warga kampus, selalu dekat dengan kitab suci al Qurán. Selain itu, jika ada di antara mereka yang kualitas bacaannya kurang baik, maka segera dilatih hingga menjadi lebih baik. Dalam acara tersebut, juga dihadirkan para orang tua atau keluarga yang bersangkutan. Sehingga dengan demikian, semua pesan-pesan yang diberikan, tidak saja didengarkan oleh yang bersangkutan, melainkan juga oleh para orang tua atau keluarganya. Cara ini dilakukan, agar dipahami oleh semua pihak bahwa, bekerja di UIN Maliki Malang harus dijalani secara sungguh-sungguh, ikhlas, istiqomah, dan selalu dijadikan sebagai bagian dari ibadahnya. Para dosen dan karyawan yang baru saja mendapatkan SK CPNS, saya ajak memperkokoh niat dan tekat bersama, membangun UIN Maliki Malang agar menjadi perguruan tinggi Islam yang terbaik di masa depan. Sebagai perguruan tinggi Islam terbaik, manakala di dalamnya dihuni oleh orang-orang yang terbaik pula, yaitu pekerja keras, ikhlas, mencintai ilmu, suka berkorban untuk orang lain, sabar, banyak bersyukur, istiqomah, mampu bekerja sama, dan professional. Wallahu a’lam.
Penulis : Prof DR. H. Imam Suprayogo
Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang