Motivasi

Kebaikan Orang Tua dan Balasan Kita | Orangtua Selalu Berusaha Membahagiakan Anda

Tahukah anda? Bahwa setiap orangtua selalu berusaha membahagiakan anaknya dalam segala kondisi (sakit atau ekonomi rendah)? Tetapi ada teman saya yang bertanya “katanya orangtua selalu membahagiakan kita, mengapa saat saya meminta sesuatu tidak selalu dipenuhi oleh orangtua saya?” Saya jelaskan. Ada tiga orang anak yang berasal dari orangtua yang berbeda. Yang pertama ada anak usia 10 tahun minta dibelikan video game baru. Yang kedua ada anak yang berusia 13 tahun minta dibelikan sepeda motor. Yang ketiga ada anak usia 15 tahun minta dibelikan HP baru.

Anak yang pertama nilai rapotnya selalu kurang bagus dan keluarganya termasuk golongan orang kaya. Anak kedua otaknya biasa dan dari keluarga biasa (sederhana). Dan anak ketiga orangnya cerdas tetapi berasal dari keluarga yang kurang mampu. Lalu apa permintaan mereka terpenuhi? Tentu saja tidak. Ini alasannya: Anak yang pertama tidak dibelikan video game karena orangtuanya takut jika dibelikan maka rapotnya akan tambah lebih jelek lagi bahkan bisa tidak naik kelas walaupun mereka kaya. Yang kedua walaupun otaknya lumayan, ekonominya berkecukupan/lumayan, dan orangtuanya ingin membelikan sepeda motor tetapi dia belum cukup umur untuk mendapatkan SIM jadi di tidak bisa menggunakan sepeda motornya itu (takut ketilang….). Yang ketiga walaupun dia cerdas tetapi orangtuanya belum mampu membelikan anaknya HP baru tapi jika orang tuanya memiliki cukup uang maka anaknya langsung dibelikan HP baru.

Jadi, jika anda tidak diberikan sesuatu yang anda inginkan dan tidak dipenuhi oleh orangtua anda mungkin karena anda belum pantas mendapatkannya (kecuali untuk anak yang ketiga, itu karena ekonominya yang belum pantas). Bukan berarti orangtua tidak sayang kepada anda.

Coba anda pikirkan bahwa:

1. Orangtua selalu membanggakan anda. Apakah anda selalu membanggakan mereka?

2. Orangtua selalu mendoakan anda. apakah anda selalu mendoakan mereka?

3. Orangtua selalu berkorban untuk anda. Apakah anda selalu berkorban untuk mereka?

4. Orangtua selalu membahagiakan anda. Apakah anda selalu membahagiakan mereka?

5. Orangtua membesarkan dan menafkahi anda dan saudara-saudara anda, tanpa pernah mengeluh. Padahal kehidupan orangtua kadang serba berkekurangan. Tapi, begitu anda dan saudara-saudara anda beranjak dewasa, malah mengeluh ketika harus membantu dan menafkahi orangtua. Padahal kehidupan anda dan saudara-saudara anda sering serba berkecukupan.

Akan tetapi, kebaikan orangtua kadang selalu dibalas dengan kurang baik oleh anda. Baik sengaja maupun secara tidak sengaja (tidak sadar). Untuk lebih memahaminya coba bayangkan ini:

Saat kita berusia 1 tahun, orangtua memandikan dan merawat kita. Sebagai balasannya, kita malah menangis di tengah malam.
Saat kita berusia 2 tahun, orangtua mengajari kita berjalan. Sebagai balasan, kita malah kabur ketika orangtua memanggil kita.
Saat kita berusia 3 tahun, orangtua memasakkan makanan kesukaan kita. Sebagai balasan, kita malah menumpahkannya.
Saat kita berusia 4 tahun, orangtua memberi kita pensil warna. Sebagai balasan, kita malah mencorat-coret dinding dengan pensil tersebut.
Saat kita berusia 5 tahun, orangtua membelikan kita baju yang bagus-bagus. Sebagai balasan, kita malah mengotorinya dengan bermain-main di lumpur.
Saat kita berusia 10 tahun, orangtua membayar mahal-mahal uang sekolah dan uang les kita. Sebagai balasan, kita malah malas-malasan bahkan bolos.
Saat kita berusia 11 tahun, orangtua mengantarkan kita ke mana-mana. Sebagai balasan, kita malah tidak mengucapkan salam ketika keluar rumah.
Saat kita berusia 12 tahun, orangtua mengizinkan kita menonton di bioskop dan acara lain di luar rumah bersama teman-teman kita. Sebagai balasan, kita malah meminta orangtua duduk di barisan lain, terpisah dari kita dan teman-teman kita.
Saat kita berusia 13 tahun, orangtua membayar biaya kemah, biaya pramuka, dan biaya liburan kita. Sebagai balasan, kita malah tidak memberinya kabar ketika berada di luar rumah.
Saat kita berusia 14 tahun, orangtua pulang kerja dan ingin memeluk kita. Sebagai balasan, kita malah menolak dan mengeluh, “Papa, Mama, aku sudah besar!”
Saat kita berusia 17 tahun, orangtua sedang menunggu telepon penting, sementara kita malah asyik menelpon teman-teman kita yang sama sekali tidak penting.
Saat kita berusia 18 tahun, orangtua menangis terharu ketika kita lulus SMA. Sebagai balasan, kita malah berpesta semalaman dan baru pulang keesokan harinya.
Saat kita berusia 19 tahun, orangtua membayar biaya kuliah kita dan mengantar kita ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasan, kita malah meminta mereka berhenti jauh-jauh dari gerbang kampus dan menghardik, “Papa, Mama, aku malu! Aku ‘kan sudah gede!”
Saat kita berusia 22 tahun, orangtua memeluk kita dengan haru ketika kita diwisuda. Sebagai balasan, kita malah bertanya kepadanya, “Papa, Mama, mana hadiahnya? Katanya mau membelikan aku ini dan itu.
Saat kita berusia 23 tahun, orangtua membelikan kita sebuah barang yang kita idam-idamkan. Sebagai balasan, kita malah mencela, “Duh! Kalau mau beli apa-apa untuk aku, bilang-bilang dulu dong! Aku ’kan nggak suka model seperti ini!”
Saat kita berusia 29 tahun, orangtua membantu membiayai pernikahan kita. Sebagai balasan, kita malah pindah ke luar kota, meninggalkan mereka, dan menghubungi mereka hanya dua kali setahun.
Saat kita berusia 30 tahun, orangtua memberitahu kita bagaimana cara merawat bayi. Sebagai balasan, kita malah berkata, “Mama, Papa, zaman sekarang sudah beda. Nggak perlu lagi cara-cara seperti dulu.”
Saat kita berusia 40 tahun, orangtua sakit-sakitan dan membutuhkan perawatan. Sebagai balasan, kita malah beralasan, “Papa, Mama, aku sudah berkeluarga. Aku punya tanggung jawab terhadap keluargaku.”

Dan entah kata-kata apalagi yang kita ucapkan kepada orangtua kita. Nah, selama kita masih memiliki orangtua yang sehat. Minta maaf dan kurangi bahkan jika bisa berhenti berkata dan berbuat yang tidak baik bagi orang tua. Dengan demikian, rezeki anda akan lancar, panjang umur, dan bahagia selalu.

Go to top