Hak cipta Indah Fitriani desainwebsite.net
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan memperbaiki proses pembelajaran dan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Berikut contoh teknik dan bentuk instrumen penilaian.
Setelah tes dilaksanakan dan diperoleh hasilnya, sangat bermanfaat jka tes tersebut dinilai keefektivannya. Menilai keefektivan dapat dilakukan dengan menganalisis jawaban siswa (analisis soal). Analisis soal dapat memberikan informasi tentang keefetivan fungsi masing-masing soal.
Prosedur analisis soal untuk tes yang beracuan norma dapat memberikan informasi tentang 1) tingkat kesukaran soal, 2) daya diskriminasi soal, dan 3) keefektivan setiap alternatif jawaban. Disamping itu analisis soal juga dapat memberikan peunjuk adanya kesalahan rumusan soal yang bermanfaat untuk memperbaikinya.
Meskipun soal-soal tidak akan digunakan lagi, analisis soal juga bermanfaat untuk bahan diskusi hasil tes, msalnya soal-soal yang mudah tidak didiskusikan, soal yang sukar diberi porsi waktu yang lebih banyak. Hasil analisis soal juga dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Seringnya seorang siswa memilih jawaban yang salah, menunjukkan adanya kesalahan konsep atau kesalahan umum yang dapat dipergunakan sebagai dasar pengembangan program remedial. Ketiga, hasil analisis dapat memberikan gambaran tentang keterampilan guru merumuskan soal dan dapat digunakan sebagai pegangan untuk dapat merumuskan soal secara lebih baik.