Berbeda dengan kultur organ dan jaringan, kultur sel memelihara sel sebagai individu yang terpisah dari sel tetangganya di dalam jaringan asalnya. Terdapat sekurang-kurangnya dua teknik kultur sel, dan dua teknik memisahkan sel. Pada kegiatan ini mahasiswa dilatih untuk melakukan kedua teknik kultur sel dan kedua teknik memisahkan sel.
Dari kultur sel yang berhasil dibuat, selanjutnya mahasiswa akan melakukan karakterisasi kultur yang bersangkutan dan pengamatan perilaku sel dalam kondisi in-vitro. Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi satu rangkaian yang berkesinambungan.
5. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan mahasiswa:
- Memahami prinsip-prinsip kultur sel
- Mengetahui berbagai kebutuhan pada teknik kultur sel
- Memilki ketramplian yang baik dalam melakukan kultur sel
6. Prinsip
Kultur sel adalah teknik pemeliharan sel di dalam kondisi in-vitro. Seperti halnya pada kultur organ, jaringan bakal organ, kultur sel juga mempertahankan karakteristik sel seperti saat sel tersebut berada di dalam kondisi in vitro.
Sel diisolasi dari organ yang bersanguktan, selanjutnya sel diupayakan untuk terpisah satu dari yanag lainnya. Dalam kegiatan praktikum ini, sel dipisahkan secara mekanis dan secara enzimatis. Sel-sel yang diperoleh sebagian diperlukan di dalam suspensial dan sebagian dipelihara di dalam kultur yang melekat. Selanjutnya, kultur sel tersebut dipelihara didalam medium di dalam suhu yang sesuai dengan asalnya untuk sel mamalia suhu pemeliharana adalah 370C dan untuk sel Aves suhu pemeliharaan adalah 390C.
7. Alat dan bahan
1. Alat yang diperlukan
- Microdissecting set
- Cawan petri
- Mikroskop (dissecting microscope)
- Pipet pasteur
- Botol kultur (culture flask)
- Mikroskop fasekontras.
- Inkubator
- Shaker
- Labu erlenmayer
- Magnetic stirrer
- Bunsen
2. Bahan yang diperlukan
- Sel garnulusa dari ovarium Sapi
- Larutan garam seimbang (lgs)
- Medium 199 tanpa serum
- Etanol
- Kapas steril
- Filter steril (millipore filter de gan porositas ≥ 0,4 µm)
8. Metode pengukuran
Ukuran keberhasilan yang pertama dari percobaan ini adalah tidak terjadinya kontaminasi pada kultur. Hal ini bisa dilihat secara langsung dari kondisi medium kultur pada 24 jam pertama atau paling lambat 48 jam pertama. Setelah dilakukan kultur, ukuran keberhasilan yang kedua adalah kesehatan dari sel untuk memperbanyak diri.
Untuk kultur suspensi pertambahan jumlah sel diamati berdasarkan perubahan tingkat kejernihan suspensi sel. Untuk kultur yang melekat dari penanaman sel yang diamati adalah jumlah koloni yang terbentuk pada hari ke 2 (48 jam setelah penanaman dan perubahan ukuran koloni selama 1 minggu untuk kultur yang melekat dari penanaman eksplan).
9. Cara keja
Menyiapkan peralatan kultur yang akan digunakan di dalam steril bench. Ovarium dibersihkan dengan larutan HBSS, kemudian mengambil sel granulose tersebut dengan pipet suntik. Selanjutnya, menanam sel tersebut pada medium 199, kemudian, melihara kultur di dalam inkubator CO2 dengan suhu yang sesuai.
Rekomendasi Artikel: