Hamil Di Saat Bekerja - Saat Anda mengatakan kabar ini kepada suami atau anggota keluarga lain, pasti ini adalah hadiah paling indah juga dinanti. Namun jika Anda adalah ibu muda yang bekerja, apakah atasan Anda bisa menerima dan mengerti Anda? Meskipun setiap atasan akan memahami kondisi ini, tetapi jika anda menyampaikannya dengan cara yang salah, tentu akibatnya akan menjadi bertolak belakang.
Kehamilan tentu membuat kondisi cenderung menurun, namun dunia tidak mengikuti perubahan kondisi tersebut. Untuk itu kehamilan membutuhkan perhatian lebih dan perlakuan yang khusus, sehingga jika saat ini Anda sedang hamil, atasan Anda harus tahu mengenai hal ini.
Bukan hanya untuk meminta keringanan pekerjaan, namun pastinya atasan Anda akan tahu kemampuan gerak fisik Anda memang sedikit terbatas. Alasan lain, perusahaan akan lebih siap ketika nantinya Anda akan mengajukan cuti saat melahirkan, tanpa harus menurunkan produktivitas perusahaan.
Tenang saja, perusahaan tidak akan mengeliminasi perempuan dengan alasan kehamilan dari jabatannya. Jadi jangan biarkan rasa takut mengendalikan Anda. Tak apa jika Anda mengatakan kepada atasan Anda bahwa Anda sedang hamil. Anda tak akan dipecat begitu saja begitu atasan Anda tahu tentang kehamilan Anda.
Jangan pilih waktu sebelum atau setelah meeting serta jam kerja sibuk lainnya, karena di saat-saat itu pikiran sedang jenuh. Jika memang Anda harus membicarakan hal ini di jam kantor, sebaiknya katakan pada atasan meminta waktu khusus agar Anda dapat berbincang lebih nyaman. Jika atasan Anda memang meluangkan waktu khusus untuk Anda, manfaatkan baik-baik menyampaikan kabar gembira ini.
Aturan awal yang paling penting adalah jangan biarkan rekan kerja Anda tahu hal ini lebih dulu. Biarkan atasan Anda yang tahu. Akan terlihat tidak profesional jika atasan Anda tahu dari orang lain, bagaimanapun Anda harus membangun kepercayaan dengan atasan Anda. Sehingga biarkan ia menjadi orang pertama yang tahu tentang hal ini, dengan demikian jika ada suatu hal yang penting atasan Anda dapat mengambil tindakan terlebih dahulu.
Mual, pusing dan semua gejala-gejala kehamilan setidaknya akan mempengaruhi kinerja Anda, namun jangan manja! Berusahalah untuk tetap melakukan semua pekerjaan Anda secara profesional. Jangan menjadikan alasan kehamilan untuk menunda pekerjaan Anda. Jika memang ada hal fisik yang tidak mungkin Anda lakukan saat Anda sedang hamil, rekan-rekan kerja Anda tak akan segan menolong jika Anda memintanya.
Jika memang kehamilan membuat kinerja Anda sedikit turun, coba pikirkan hal-hal yang mungkin dapat mengatasinya. Selalu ada cara untuk mencegah hal itu. Misalnya ada suatu pekerjaan yang memakan energi Anda terlalu banyak, buat jadwal khusus agar pekerjaan itu bisa diselesaikan dalam beberapa waktu. Membagi dan mengatur jadwal dan porsi kerja akan mempermudah langkah Anda sehingga pekerjaan tetap dapat diselesaikan dengan baik.
Setiap posisi di dalam perusahaan memiliki tanggung jawab masing-masing. Demikian dengan posisi yang sedang Anda duduki saat ini, untuk itu Anda harus cermat merencanakan cuti hamil Anda saat akan melahirkan nantinya. Apakah ada pengganti sementara untuk Anda, atau rekan Anda yang akan mengambil alih tugas Anda terlebih dahulu. Yang jelas, yakinkan diri Anda untuk kembali bekerja setelah cuti nanti. Jika memang Anda tidak ingin bekerja setelah Anda melahirkan, sebaiknya Anda mempersiapkan untuk mengundurkan diri saat ini, agar perusahaan dan Anda sama-sama diuntungkan.
Rekomendasi Artikel: