Tafsir

Tafsir

018 – AL KAHFI GUA : 110 AYAT : MAKKIYYAH

1

Segala Puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan didalamnya,

Kebengkokan; Tidak ada dalam Al-Qur'an itu makna-makna yang berlawananan dan tak ada penyimpangan dari kebenaran.

2

Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,

3

Mereka kekal didalamnya untuk selama-lamanya.

4

Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: "Allah mengambil seorang anak".

5

Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka, mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.

6

Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).

7

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya.

8

Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang diatasnya menjadi tanah rata lagi tandus.

9

Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?.

Raqim; sebagian ahli tafsir mengartikan nama anjing dan sebagian yang lain mengartikan batu bersurat.

10

(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung kedalam gua lalu mereka berdoa: "wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".

11

Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu,

Beberapa tahun dalam gua; maksudnya, Allah menidurkan mereka selama 309 tahun qamariah dalam gua itu (Lihat ayat 25) sehingga mereka tak dapat dibangunkan oleh suara apapun.

12

Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah diantara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu).

diantara kedua golongan; Kedua golongan itu ialah pemuda-pemuda itu sendiri yang berselisih tentang berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu.

13

Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.

14

Dan Kami telah meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri lalu mereka berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran".

Diwaktu mereka berdiri; maksudnya, berdiri di hadapan raja Dikyanus (Decius) yang zalim dan menyombongkan diri.

15

Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai Tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka?). Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?.

16

Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah maka carilah tempat berlindung kedalam gua itu niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.

17

Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka dia-lah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

18

Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya dimuka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka.

19

Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya diantara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang diantara mereka: "sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". Mereka menjawab: "kita berada (disini) sehari atau setengah hari". berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (disini). Maka suruhlah salah seorang diantara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seseorangpun.

20

Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu atau memaksamu kembali kepada agama mereka dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya".

21

Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: "dirikanlah sebuah bangunan diatas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan diatasnya".

Berselisih; Yang mereka perselisihkan itu tentang hari kiamat: Apakah itu akan terjadi atau tidak dan Apakah pembangkitan pada hari kiamat dengan jasad atau roh ataukah dengan roh saja. Maka Allah mempertemukan mereka dengan pemuda-pemuda dalam cerita ini untuk menjelaskan bahwa hari kiamat itu pasti datang dan pembangkitan itu adalah dengan tubuh dan jiwa.

22

Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya", sebagai terkaan terhadap barang yang ghaib dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang kedelapan adalah anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka, tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun diantara mereka.

Mengatakan; Yang dimaksud dengan orang yang akan mengatakan ini ialah orang-orang ahli kitab dan lain-lainnya pada zaman Nabi Muhammad Saw.

23

Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: "sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi,

24

Kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah" (jika Allah menghendaki) ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "mudah-mudahan Tuhanku memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini".

Insya Allah; Menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy bertanya kepada Nabi Muhammad Saw tentang roh, kisah Ashhabul Kahfi (penghuni gua) dan kisah Dzulqarnain lalu Beliau menjawab, datanglah besok pagi kepadaku agar aku ceritakan. Dan Beliau tidak mengucapkan insya Allah (artinya jika Allah menghendaki). Tapi kiranya sampai besok harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 diatas, sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan pula bilamana Nabi lupa menyebut insya Allah haruslah segera menyebutkannya kemudian.

25

Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).

26

Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua). Kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya, tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain daripada-Nya dan dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan".

27

Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al-Qur'an). Tidak ada (seorangpun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya.

28

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

29

Dan katakanlah: "kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu Neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

30

Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan baik.

31

Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka Surga `Adn, mengalir sungai-sungai dibawahnya. Dalam Surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar diatas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya dan tempat istirahat yang indah.

32

Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang diantara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan diantara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.

Berikanlah; yaitu kepada orang-orang Mu'min dan orang-orang kafir.

Dua orang laki-laki; yaitu dua orang Yahudi yang seorang Mu'min dan yang lain kafir.

33

Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun dan Kami alirkan sungai dicelah-celah kedua kebun itu,

34

Dan Dia mempunyai kekayaan besar maka ia berkata kepada kawannya (yang Mu'min ketika ia bercakap-cakap dengan dia: "hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat".

35

Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri, ia berkata: "aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,

Zalim terhadap dirinya; yaitu dengan keangkuhan dan kekafirannya.

36

Dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang dan jika sekiranya aku di kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu".

37

Kawannya (yang Mu'min) berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya: "apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?.

38

Tetapi aku (percaya bahwa): Dia-lah Allah, Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.

39

Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu:

"Maa Syaa Allah, Laa Quwwata Illaa Billah" (sungguh atas kehendak Allah) semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan,

40

Maka mudah-mudahan Tuhanku akan memberikan kepadaku yang lebih baik daripada kebunmu dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan dari langit kepadamu hingga ia menjadi tanah yang licin.

41

Atau airnya menjadi surut kedalam tanah maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi".

42

Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata: "aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku".

43

Dan tidak ada bagi dia segolonganpun yang akan menolongnya selain Allah dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya.

44

Disana pertolongan itu hanya dari Allah yang hak. Dia adalah sebaik-baik pemberi pahala dan sebaik-baik pemberi balasan.

45

Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan dimuka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

46

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

47

Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.

48

Dan mereka akan dibawa kehadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana kami menciptakan kamu pada kali yang pertama, bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian.

Menetapkan; Yang dimaksud dengan waktu disini ialah hari berbangkit yang telah dijanjikan Allah untuk menerima balasan.

49

Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) didalamnya, dan mereka berkata: "aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun".

50

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: "sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis, dia adalah dari golongan jin maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu?. Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim.

Sujudlah kamu kepada Adam; Sujud disini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.

51

Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri dan tidaklah aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.

52

Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Dia berfirman: "panggillah olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kamu katakan itu". Mereka lalu memanggilnya tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (Neraka).

53

Dan orang-orang yang berdosa melihat Neraka maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh kedalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling daripadanya.

54

Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al-Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.

55

Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka dan memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlaku pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.

56

Dan tidaklah Kami mengutus Rasul-Rasul melainkan sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang bathil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak dan mereka menganggap ayat-ayat Kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokkan.

57

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Tuhannya lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya?. Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan diatas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya,

58

Dan Tuhanmulah yang maha pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung daripadanya.

59

Dan (penduduk) negeri itu telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.

60

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: "aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun".

Muridnya; Menurut ahli tafsir, murid Nabi Musa a.s. itu ialah Yusya 'bin Nun.

61

Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.

62

Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "bawalah ke mari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini".

63

Muridnya menjawab: "tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali".

64

Musa berkata: "itulah (tempat) yang kita cari". Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.

65

Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba diantara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.

Ajarkan kepadanya ilmu; Menurut ahli tafsir hamba disini ialah Khidhr, dan yang dimaksud dengan rahmat disini ialah wahyu dan kenabian. Sedang yang dimaksud dengan ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib seperti yang akan diterangkan dengan ayat-ayat berikut.

66

Musa berkata kepada Khidhr: "bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar diantara ilmu-ilmu yang telah di ajarkan kepadamu?".

67

Dia menjawab: "sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku.

68

Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?".

69

Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun".

70

Dia berkata: "jika kamu mengikutiku maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu".

71

Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melubanginya. Musa berkata: "mengapa kamu melobangi perahu itu yang akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?". Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.

72

Dia (Khidhr) berkata: "bukankah aku telah berkata: "sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku".

73

Musa berkata: "janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku".

74

Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain?. Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar".

75

Khidhr berkata: "bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?".

76

Musa berkata: "jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku".

77

Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu".

78

Khidhr berkata: "inilah perpisahan antara aku dengan kamu, aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.

79

Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena dihadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.

80

Dan adapun anak itu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang Mu'min, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.

81

Dan Kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).

82

Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu dan dibawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".

83

Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. katakanlah: "aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya".

84

Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di(muka) bumi dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu.

85

Maka diapun menempuh suatu jalan.

86

Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam didalam laut yang berlumpur hitam dan dia mendapati disitu segolongan umat. Kami berkata: "hai Dzulqarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka".

Matahari terbenam; maksudnya, sampai ke pantai sebelah barat dimana Dzulqarnain melihat matahari sedang terbenam.

Segolongan umat; ialah umat yang tidak beragama.

Boleh berbuat kebaikan; yaitu dengan menyeru mereka kepada beriman.

87

Berkata Dzulqarnain: "adapun orang yang aniaya maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.

88

Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan dan akan Kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah Kami"

89

Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).

90

Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu,

(cahaya) matahari; Menurut sebagian ahli tafsir bahwa golongan yang ditemui Dzulqarnain itu adalah umat yang miskin.

91

Demikianlah dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya.

92

Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).

93

Hingga apabila dia telah sampai diantara dua buah gunung, dia mendapati dihadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.

Pembicaraan; maksudnya, mereka mereka tidak bisa memahami bahasa orang lain, karena bahasa mereka amat jauh bedanya dari bahasa yang lain, dan merekapun tidak dapat menerangkan maksud mereka dengan jelas karena kekurangan kecerdasan mereka.

94

Mereka berkata: "hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan dimuka bumi maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?".

Ya'juj dan Ma'juj; Ya'juj dan Ma'juj ialah dua bangsa yang membuat kerusakan di muka bumi, sebagai yang telah dilakukan oleh bangsa Tartar dan Mongo

95

Dzulqarnain berkata: "apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka,

96

Berilah aku potongan-potongan besi", hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: "tiuplah (api itu), Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu".

97

Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya.

98

Dzulqarnain berkata: "ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh dan janji Tuhanku itu adalah benar".

99

Kami biarkan mereka dihari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi Sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.

Di hari itu; maksudnya, di hari kehancuran dunia yang dijanjikan oleh Allah.

Ditiup lagi; maksudnya, tiupan yang kedua yaitu tiupan sebagai tanda kebangkitan dari kubur dan pengumpulan ke Padang Mahsyar, sedang tiupan yang pertama ialah tiupan kehancuran alam ini.

100

Dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas.

Nampakkan Jahannam; Pada hari makhluk di Padang Mahsyar dikumpulkan.

101

Yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.

102

Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku. Sesungguhnya Kami telah menyediakan Neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.

103

Katakanlah: "apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?".

104

Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.

105

Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.

Perjumpaan dengan Dia; maksudnya, tidak beriman kepada pembangkitan di hari kiamat, hisab dan pembalasan.

106

Demikianlah balasan mereka itu Neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-Rasul-Ku sebagai olok-olok.

107

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah Surga Firdaus menjadi tempat tinggal,

108

Mereka kekal didalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.

109

Katakanlah: "kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".

110

Katakanlah: "sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

Rekomendasi Artikel: