Bahasa

Kalimat Minor dan Kalimat Mayor

Kalimat Minor dan Kalimat Mayor

Pembedaan kalimat atas kalimat minim dan kalimat panjang merupakan hasil tinjauan dari segi kontur. Tetapi bukan hanya dari segi kontur saja dapat kita teliti hakekat sebuah kalimat. Kita dapat melihat dari segi lain, misalnya melihat adanya unsur-unsur pusat yang membina kalimat tersebut.

Kita mengambil lagi contoh-contoh yang digunakan pada saat membahas kalimat minim dan kalimat panjang, dengan mengadakan pengelompokan yang lain:

  1. Diam!
  2. Pergi!
  3. Amat mahal!
  4. Yang baru!
  5. Yang akan datang!
  6. Sudah siap!
  7. Ia mengambil buku itu.
  8. Dia ada di dalam.
  9. Kami pergi ke Bandung.

Diam dan pergi masing-masingnya telah membentuk satu pusat atau inti . Kalimat-kalimat 3, 4, 5, dan 6, masing-masingnya mengandung satu pusat atau inti yaitu mahal, baru, datang dan siap. Unsur-unsur yang lain merupakan unsur-unsur tambahan atau unsur penjelasan terhadap unsur inti tadi.

Kalimat 7, 8, dan 9 mengandung dua unsure pusat atau inti, yaitu ia an mengambil (kalimat 7), dia dan ada (kalimat 8), kami dan pergi (kalimat 9). Unsur-unsur buku itu, di dalam, dan k e Bandung adalah unsur-unsur tambahan pada unsur pusat tersebut.

Atas dasar pengertian yang baru ini yaitu dengan meninjau unsur-unsur pusat atau inti yang membentuk sebuah kalimat dapat dibedakan kalimat-kalimat atas: kalimat minor dan kalimat mayor.

Batasan: Kalimat minor adalah kalimat yang hanya mengandung satu unsur pusat atau inti (kalimat 1, 2, 3, 4, 5, dan 6).

Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat atau inti (kalimat 7, 8, dan 9).

Rekomendasi Artikel: