BAHASA ARAB ITU PILAR PERADABAN

Oleh : Dr. H. Uril Bahruddin, M.A

Salah satu unsur penting dalam membangun dan mengembangkan peradaban manusia adalah bahasa. Secara khusus Allah swt. mengajarkan bahasa kepada manusia pertama yang ditugasi untuk membangun peradaban di Bumi, yaitu Adam as. yang menurut sebagian ahli tafsir, bahasa yang diajarkan oleh Allah kepada nabi Adam adalah bahasa Arab. Dalam surat ar Rahman, dengan jelas Allah swt. juga telah mengajarkan bahasa kepada manusia. Pentingnya bahasa dalam surat tersebut disandingkan dengan pentingnya penciptaan manusia dan diturunkannya al Quran. Allah berfirman: “(Allah) Yang Maha Pengasih, Yang telah mengajarkan al Quran, Dia menciptakan manusia, mengajarnya bahasa” (ar Rahman:1-4).

Menyadari pentingnya bahasa Arab sebagai unsur utama dalam membangun peradaban manusia, Ali bin Abi Tahlib di era kepemimpinannya berusaha dengan serius untuk menjaga dan mengembangkan bahasa Arab, sehingga di bentuklah tim khusus untuk tujuan mulia itu dengan menunjuk Abu al Aswad ad Du'ali sebagai ketuanya. Tim itu secara umum bertugas untuk menjaga dan mengembangkan bahasa Arab, secara khusus tim tesebut memulai kerjanya dengan menyusun ilmu kaidah bahasa Arab dan dilanjutkan dengan penyusunan ilmu-ilmu bahasa Arab yang lain. Mulai dari situlah kemudian Abu al Aswad ad Du'ali dikenal sebagai pencetus ilmu nahwu atau tata bahasa Arab.

Peradaban Islam yang sukses dibangun oleh Bani Abbas dibumihanguskan oleh tentang Mongol pimpinan Hulagu Khan. Selama 40 hari non-stop kaum muslimin dibantai, kota mereka dibakar, wanita mereka diperkosa dan dibunuh, bayi mereka dibunuh, jutaan tengkorak kaum muslimin ditumpuk menjadi piramid, tanah memerah karena genangan darah. Bukan hanya itu, bahasa Arab yang mendokumentasikan peradaban Islam dihancurkan dengan membuang seluruh isi perpustakaan Bait al Hikmah ke sungai Tigris hingga airnya menghitam karena tinta. Mereka menghancurkan pilar peradaban, yaitu bahasa Arab.

Ketika Mesir dijajah oleh Inggris, diantara sasaran utama penjajah saat itu adalah menghancurkan bahasa Arab standar dengan menyerukan hanya boleh mempelajari bahasa pasaran saja, sebagian tokoh intelektual Mesir yang berhasil direkrut oleh penjajah saat itu sudah mencoba untuk membuat kaidah tata bahasa pasaran, namun dengan izin Allah mereka gagal total. Untuk membendung gerakan tersebut dan dalam rangka mempertahankan bahasa Arab standar, ulama Mesir yang lain bersepakat untuk melakukan gerakan serupa, hingga terbentuklah lembaga resmi untuk kepentingan bahasa Arab di sana yang disebut dengan majma’ al Lughah al ‘Arabiyah pada tahun 1933, yang sebelumnya telah diawali dengan pembentukan majma’ al Bakri pada tahun1892 dan majma’ Dar al Kutub tahun 1916 dengan tujuan yang sama dengan majma’ al Lughah al ‘Arabiyah.

UIN Maulana Malik Ibrahim telah memulai mengembangkan dirinya dengan menggunakan pijakan yang benar yaitu dengan menjunjung tinggi bahasa Arab, bahasa Arab dimuliakan, diajarkan secara wajib kepada seluruh mahasiswa yang belajar di universitas itu tanpa memandang dari jurusn mana mereka berasal. Bahasa Arab berkembang pesat di kampus itu, Indonesia percaya bahwa bahasa Arab itu ada di UIN Malang, semua orang kagum dan berbondong-bondong melihat kesuksesan itu, duniapun mengakuinya. Sampailah UIN Malang pada puncak kesuksesannya membangun peradaban akademik yang berpijak pada bahasa Arab. Hanya dalam waktu yang relatif singkat saja, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang itu disulap menjadi universiras besar yang dalam beberapa sisi dapat mengalahkan beberapa kampus besar tetangganya. Namun, tidak mustahil jika pada suatu saat nanti civitas akademik UIN Malang berani mengesampingkan bahasa Arab, keruntuhannya telah menunggu saat yang tepat.

Kawan…
Kesadaran kita untuk menjunjung tinggi bahasa Arab harus selalu dipupuk, jangan ada pikiran-pikiran jelek untuk mencoba mengurangi perhatian kita terhadap bahasa Arab. Bagi siapa saja yang ingin membangun dan membangkitkan peradaban manusia yang sempurnya harus dimulai dari pijakan yang benar yaitu bahasa Arab. Berpijak pada bahasa Arab itu pada saat yang sama adalah berpij pada al Quran, ketika kita menjunjung tinggi bahasa Arab, sesungguhnya yang kita junjung tinggi itu adalah al Quran. Jika tidak, maka tunggulah saat kehancuran itu tiba. Wallahu a’lam.
===============
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Rekomendasi Artikel: