AGAR CINTA KITA PADA BAHASA ARAB TIDAK PALSU
Oleh : Dr. H. Uril Bahruddin, M.A
Kawan-kawan sivitas akademik UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mungkin masih ingat, sekitar tahun 2000 hingga 2003 ada dua orang dosen yang diutus oleh Al Azhar Mesir untuk mengajar di kampus kita yang waktu itu masih bernama STAIN Malang. Saat pertama kali kami berkenalan dengan mereka, kami merasa bangga -semoga tidak sampai sombong- karena salah satu dari keduanya memuji bahasa Arab Fusha yang kami gunakan. Bukan hanya itu, beliau juga menvonis dengan ungkapannya yang masih belum terlupakan sampai sekarang, “pasti kamu sering membaca al Quran ya”.
Kawan…
Mempelajari bahasa Arab hingga benar-benar mampu menguasainya dengan baik tentu menjadi idaman bagi setiap muslim. Namun masih banyak diantara kaum muslimin yang masih belum dapat merealisasikannya dengan baik. Untuk itu perlu kita tanamkan cinta terlebih dahulu pada bahasa Arab, dengan cinta itu akan mendorong dan memberi semangat kepada kita. Mungkin ada diantara kita yang mengatakan, “saya sudah menyintai bahasa Arab”. Ingat bahwa menyintai sesuatu itu ada tanda-tandanya, tidak bisa kita hanya merasa menyintai tapi belum ada buktinya. Cinta kepada bahasa Arab tanpa bukti adalah cinta palsu.
Bagaimana caranya agar cinta kita pada bahasa Arab tidak palsu? Menurut pengalaman sementara, vonis dari salah seorang dosen dari Al Azhar Mesir di atas ada benarnya. Banyak membaca al Quran adalah salah satu bentuk kecintaan kita kepada bahasa Arab. Nasihat inipun sering kami sampaikan kepada setiap mahasiswa baru yang mulai belajar bahasa Arab, agar mereka banyak-banyak membaca al Quran. Alasannya sangat masuk akal, karena al Quran itu tertulis dengan bahasa Arab Fusha, maka dengan banyak membaca al Quran secara otomatis kita juga belajar bahasa Arab. Apabila lisan kita sudah terbiasa mengucapkan bunyi atau ashwat al Quran sesuai dengan makhraj-nya yang benar, maka ashwat itu juga ashwat yang ada dalam bahasa Arab. Selanjutnya kita akan merasakan kemudahan dalam belajar bahasa Arab.
Untuk membuktikan cinta kita kepada bahasa Arab, target membaca al Quran setiap hari harus kita tetapkan dan dilaksanakan secara disiplin dan kontinyu. Dalam hal ini perlu kita padukan antara target kuantitas dan kualitas bacaannya, agar berdampak positif untuk memudahkan kita dalam belajar bahasa Arab. Kita perlu mengevaluasi diri, mengapa sudah sekian lama kita membaca al Quran, namun rasanya tidak ada peningkatan yang signifikan apalagi berdampak pada munculnya kemudahan mempelajari bahasa Arab. Menurut hemat kami ada tiga kata kunci yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi diri kita, yaitu: kuantitas, kualitas dan kontinyuitas dari bacaan al Quran kita.
Bukti cinta kita kepada bahasa Arab yang lain adalah jika kita banyak mentadabburi ayat-ayat al Quran. Tadabbur ayat adalah perintah Allah, bahkan dalam al Quran disebutkan bahwa orang yang tidak mentadabburi ayat al Quran itu bagaikan orang yang hatinya tertutup. Allah berfirman; “Maka apakah mereka tidak memperhatikan (mentadabburi) al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci”. Tadabbur ayat adalah usaha untuk memahaminya, hal itu hanya bisa dilakukan dengan mencari makna dari kata-kata yang digunakan untuk merangkai ayat-ayat al Quran. Apabila kita melakukan pencarian terhadap makna setiap kata dalam al Quran, berarti kita juga belajar kosa kata bahasa Arab. Apabila dilakukan secara terus-menerus, maka akan membantu memudahkan kita dalam belajar bahasa Arab.
Bukti cinta kita kepada bahasa Arab yang lain adalah jika kita berusaha untuk memiliki sejumlah sarana untuk belajar bahasa Arab. Diantara sarana minimal yang perlu diusahakan adalah memiliki mushaf al Quran selanjutnya dibaca secara kontinyu dengan memperhatikan kuantitas dan kualitasnya. Sarana yang lain adalah memiliki mushaf terjemahan, yang akan bermanfaat untuk membantu mentadabburi ayat-ayat al Quran. Sedangkan sarana yang ketiga adalah memiliki kamus bahasa Arab, yang dapat dijadikan referensi pada saat mencari makna dari kata-kata yang belum diketahui.
Ketiga kegiatan diatas, apabila dapat kita lakukan dengan baik, maka minimal sudah menjadi bukti awal bahwa cinta kita kepada bahasa Arab bukan cinta yang palsu. Lebih dari itu juga akan dapat menumbuhkan semangat kita dalam belajar bahasa Arab. Tentunya apabila ingin lebih mendalami bahasa Arab, harus lebih intensif lagi dalam mempelajarinya, dengan menggunakan berbagai media yang sudah banyak dibuat oleh para pakar pembelajaran bahasa Arab dan tidak cukup hanya dengan tiga kegiatan tersebut. Wallau a’lam.
===============
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Rekomendasi Artikel: