STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
Terdiri atas:
a. penilaian hasil belajar oleh pendidik
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh
pendidik
Dilakukan secara berkesinambungan untuk:
Memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil
Bentuk:
Ulangan harian
Ulangan tengah semester
Ulangan akhir semester
Ulangan kenaikan kelas
Penilaian digunakan untuk:
Menilai pencapaian kompetensi peserta didik
Bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar
Memperbaiki proses pembelajaran
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Dilakukan melalui:
Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk aspek afektif
Ujian, ulangan dan/atau penugasan untuk aspek kognitif
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Dilakukan melalui:
Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk aspek afektif
Ujian, ulangan dan/atau penugasan untuk aspek kognitif
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknilogi
Dilakukan melalui:
Ulangan,
penugasan, dan/ atau
bentuk lain yang sesuai dengan karekteristik materi yang dinilai
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika
Dilakukan melalui:
Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk aspek afektif dan ekspresi psikomotorik
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Dilakukan melalui:
Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk aspek afektif dan psikomotirik
Ulangan dan/atau penugasan untuk aspek kognitif
Penilaian dalam standar proses
Penilaian hasil belajar menggunakan berbagai tehnik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai
Tehnik penilaian dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktek, penugasan perseorangan atau kelompok
Untuk kelompok selain ilmu pengetahuan dan teknologi tehnik penilaian observasi dilakukan satu kali dalam satu semester
PENILAIAN KELAS
Dilakukan oleh Guru untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi yang ditetapkan, bersifat internal, bagian dari pembelajaran, dan sebagai bahan untuk peningkatan mutu hasil belajar
Berorientasi pada kompetensi, mengacu pada patokan, ketuntasan belajar, dilakukan melalui berbagai cara.
Dilakukan a.l. melalui Portfolios (kumpulan kerja siswa), Products (Hasil karya), Projects (Penugasan), Performances (Unjuk kerja), dan Paper & Pen (tes tulis)
Pengertian Penilaian Kelas
Merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.
Adalah kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar siswa
Keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya siswa dalam mencapai suatu kompetensi.
pengambilan keputusan didasarkan pada informasi yang diperoleh dari data hasil belajar peserta didik
Data diperoleh selama pembelajaran berlangsung yang dapat dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar yang akan dinilai.
Lanjutan
Oleh sebab itu, penilaian kelas adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk memberikan keputusan (nilai) terhadap hasil belajar siswa berdasarkan tahapan belajarnya.
Dari proses ini diperoleh potret/profil kemampuan siswa dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum.
Catatan:
Digunakannya istilah penilaian kelas tidak berarti bahwa penilaian hanya dilakukan di dalam kelas.
Penilaian kelas dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar-mengajar.
Penilaian kelas dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar kelas, secara formal dan informal, atau dilakukan secara khusus.
Pengertian
evaluasi,
penilaian (assessment),
pengukuran (measurement),
tes
Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya.
Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement).
Contoh Evaluasi di bidang pendidikan:
- evaluasi terhadap kurikulum baru,
- suatu kebijakan pendidikan,
- sumber belajar tertentu,
- etos kerja guru.
Assessment
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai prosedur, cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauhmana ketercapaian hasil belajar atau kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang siswa.
Pengukuran (measurement)
Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang siswa telah mencapai karakteristik tertentu.
Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).
Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.
Tes
Tes adalah cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan kepada siswa pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang jelas.
Jadi:
Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa.
Tujuan Penilaian Kelas
Penilaian kelas dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar siswa, guna menetapkan sampai sejauhmana siswa telah menguasai kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Manfaat penilaian kelas
Sebagai umpan balik bagi siswa agar mengetahui kemampuan dan kekurangannya
Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami siswa
Sebagai umpan balik bagi guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar
Sebagai informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan
Keunggulan penilaian kelas
memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya.
Prestasi belajar siswa terutama tidak dibandingkan dengan prestasi kelompok, tetapi dengan prestasi atau kemampuan yang dimiliki sebelumnya;
Pengumpulan informasi dilakukan dengan berbagai cara
Siswa tidak sekedar dilatih memilih jawaban yang tersedia, tetapi lebih dituntut menanggapi dan memecahkan masalah
Lanjutan
siswa diberi kesempatan memperbaiki prestasi belajarnya.
Penilaian tidak hanya dilaksanakan setelah proses belajar-mengajar (PBM) tetapi dapat dilaksanakan ketika PBM sedang berlangsung (penilaian proses).
Kriteria penilaian karya siswa dapat dibahas guru dengan para siswa sebelum karya itu dikerjakan sehingga secara tidak langsung terdorong agar berusaha mencapai harapan (expectations) (standar yang dituntut) guru.
Fungsi Penilaian
Sebagai alat untuk menetapkan penguasaan siswa terhadap kompetensi.
Sebagai bimbingan,
Sebagai alat diagnosis,
Sebagai alat prediksi
Sebagai grading,
Sebagai alat seleksi,
CARA-CARA
Penilaian Melalui Portofolio (Portfolio)
Penilaian Melalui Unjuk Kerja (Performance)
Penilaian Melalui Penugasan (Proyek/Project)
Penilaian Melalui Hasil kerja (Produk/Product)
Penilaian Melalui Tes Tertulis (Paper & Pen)
Penilaian Melalui Portofolio (Portfolio)
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada berbagai informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu. Informasi perkembangan siswa tersebut dapat berupa karya siswa dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh siswanya, hasil tes (bukan nilai), piagam penghargaan atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.
Lanjutan
Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan siswa sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan siswa dan terus melakukan perbaikan.
Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa.
Penilaian Portofolio
Berikut contoh karya-karya yang dapat dimasukkan dalam penilaian portofolio: Puisi; Karangan; Gambar/tulisan; Peta/denah; Desain; Paper; Laporan observasi; Laporan penyelidikan; Laporan penelitian; Laporan eksperimen; Sinopsis; Naskah pidato/kotbah; Naskah drama; Doa; Rumus; Kartu ucapan; Surat; Komposisi musik; Teks lagu; Resep masakan
Portofolio dapat digunakan untuk menilai perkembangan siswa dalam ilmu-ilmu sosial, seperti menganalisis masalah-masalah sosial, bahasa, seperti menulis karangan, dan matematika, seperti pemecahan masalah-masalah matematika.lebih tepat digunakan untuk menilai kemampuan menulis siswa untuk berbagai tujuan dan pembaca. Kumpulan tulisan siswa ini merupakan refleksi perkembangan berfikir mereka.
Penilaian Melalui Unjuk Kerja
(Performance)
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan atau kinerja siswa dalam melakukan sesuatu Cara penilaian ini lebih otentik daripada tes tertulis karena bentuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Semakin banyak kesempatan guru mengamati unjuk kerja siswa, semakin reliable hasil penilaian kemampuan siswa.
Penilaian dengan cara ini lebih tepat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam penyajian lisan (keterampilan berbicara, berpidato, baca puisi, berdiskusi, dan sebagainya), pemecahan masalah dalam suatu kelompok, partisipasi siswa dalam diskusi kelompok kecil, kemampuan siswa menari, kemampuan siswa memainkan alat musik, kemampuan siswa dalam cabang-cabang olah raga, kemampuan siswa menggunakan peralatan laboratorium, kemampuan siswa mengoperasikan suatu alat, dan sebagainya.
Penilaian Melalui Penugasan (Proyek/Project)
Penilaian melalui proyek dilakukan terhadap suatu tugas atau penyelidikan yang dilakukan siswa secara individual atau kelompok untuk periode tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Proyek seringkali melibatkan pencarian data primer dan sekunder, mengevaluasi secara kritis hasil penyelidikan, dan kerjasama dengan orang lain.
Oleh karena itu, proyek sangat bermanfaat bila digunakan untuk menilai keterampilan menyelidiki secara umum untuk segala bidang pembelajaran. Di samping itu proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan siswa dalam bidang tertentu, mengetahui kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan itu dalam penyelidikan tertentu, dan mengetahui kemampuan siswa dalam menginformasikan subyek tertentu secara jelas.
Penilaian Melalui Hasil kerja (Produk/Product)
Penilaian hasil kerja adalah penilaian terhadap kemampuan siswa membu-at produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan, pahatan), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Cara ini tidak hanya melihat hasil akhirnya saja tetapi juga dari proses pembuatannya, contoh: kemampuan siswa menggunakan berbagai teknik menggambar, menggunakan peralatan dengan aman, membakar kue dengan hasil baik, bercita rasa enak, dan penampilan menarik.
Penilaian Melalui Tes Tertulis
(Paper & Pen)
Tes tertulis biasanya diadakan untuk waktu yang terbatas dan dalam kondisi tertentu.
Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal siswa tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a. Soal dengan memilih jawaban : pilihan ganda; dua pilihan (benar-salah, ya-tidak); menjodohkan
b. Soal dengan mensuplai-jawaban. isian atau melengkapi; jawaban singkat atau pendek ; soal uraian
PELAKSANAAN
PENILAIAN DALAM
KURIKULUM KBK
Pelaksanaan konsep ketuntasan belajar
Sekolah menetapkan minimal 3 indikator yang dianggap terpenting dan mewakili kompetensi dasarnya
Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator berkisar antara 0 % - 100 %, idealnya kriteria masing-masing indikator diatas 60 %. Tetapi sekolah dapat menetapkan sendiri kriteria tersebut sesuai dengan kondisi masing-masing. Harapannya sekolah makin lama akan meningkatkan kriteria ketuntasan mendekati sempurna (100%).
Lanjutan:
Jika semua indikator dalam suatu kompetensi dasar telah memenuhi kriteria, siswa dianggap telah menguasai KD, dan pada akhirnya menguasai Standar Kompetensi dan Mata Pelajaran.
Persyaratan kenaikan kelas
Jika semua indikator, KD, SK suatu mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya, maka siswa dianggap telah layak naik ke kelas berikutnya. Jika banyak indikator, KD, SK pada lebih dari 4 mata pelajaran siswa masih belum tuntas sampai batas akhir tahun ajaran, maka siswa harus mengulang di kelas yang sama.
Lanjutan:
Untuk memudahkan administrasi maka siswa diharapkan mengulang semua mata pelajaran beserta SK, KD dan indikatornya dan sekolah mempertimbangkan mata pelajaran, SK, KD dan indikator yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya.
Kedudukan nilai harian dan nilai sumatif
Nilai sumatif ( nilai akhir semester atau tahun) merupakan kumpulan nilai harian ( SK, KD dan indikator), sehingga penilaian sumatif setiap akhir semester atau akhir tahun tidak harus dilakukan jika sekolah telah memperoleh gambaran tentang ketuntasan belajar siswa dari nilai hariannya.
Oleh karena itu maka penilaian sumatif tidak memiliki bobot yang lebih besar dari nilai harian.
Pelaksanaan remedial
Remedial dilakukan kepada siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar pada indikator tertentu.
Remedial dapat dilaksanakan setiap saat baik pada jam efektif maupun diluar jam efektif. Tergantung bentuk penugasannya maupun bentuk proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.
Penilaian kegiatan remedial dapat berupa tes maupun penugasan yang lain.
Model rapor
Masing-masing sekolah boleh menetapkan sendiri model rapor yang dikehendaki asalkan menggambarkan pencapaian kompetensi siswa pada setiap mata pelajaran yang diperoleh dari ketuntasan indikatornya. Pusat Kurikulum maupun unit utama yang lain dapat memberikan model rapor sebagai contoh dan dapat dimodifikasi sesuai keinginan sekolah.
Rekomendasi Artikel: