Mohon yang berkunjung ke website saya ini berkenan Subscribe Channel saya ya .. Klik Youtube dibawah ini

PENGARUH SIKAP TERHADAP PERILAKU KAJIAN META ANALISIS KORELASI

PENGARUH SIKAP TERHADAP PERILAKU KAJIAN META ANALISIS KORELASI

Y. Bagus Wismanto

Abstract
This research tried to find out the corellation coefficient between attitude to something and the behaviour of the attitude object by quantitative meta- analysis. 31 researcher were collected and analyzed. The result showed that cross studies corellation was 0,366 with zero effect size standard deviation. It also showed that 28,57% of researches in Indonesia has given false conclusion.

Keywords : attitude, behavior, meta-analysis.



PENDAHULUAN
Sikap atau attitude adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi sosial. Pembahasan yang berkaitan dengan psikologi (sosial) hampir selalu menyertakan unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah satu bagian pembahasannya. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, prose terbentuknya sikap, maupun proses perubahannya. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap untuk mengetahui efek dan
perannya baik sebagai variabel bebas maupun sikap sebagai variabel tergantung.
Terdapat beberapa teori tentang sikap (Mann, 1969; Secord and Backman, 1964) antara lain adalah teori keseimbangan (balance theory) oleh Heyder; terori kesesuaian (congruity priciple) dari Tannenbaum; terori disonansi kognitif (cognitive dissonance) yang dikemukakan oleh Festinger maupun teori afektif-kognitif dari Rossenberg, serta beberapa teori lain.
Di samping teori-teori tersebut di atas, kemudian dikembangkanlah theory of reasoned action yang relatif baru yang dikemukakan oleh Ajzen dan Fishbein (1980). Teori ini lebih menekankan pada proses kognitif serta menganggap bahwa manusia adalah makhluk dengan daya nalar dalam memutuskan perilaku apa yang akan diambilnya, yang secara sistematis memanfaatkan informasi yang tersedia di sekitarnya.
Banyak penelitian telah dilakukan yang berusaha mengkaitkan antara sikap terhadap sesuatu dengan perilaku obyek sikap itu sendiri. Salah satu contoh adalah penelitian yang dilakukan oleh Martin dan Salovey (1996) yang meneliti sikap terhadap kematian yang dikaitkan dengan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan menemukan hasil bahwa korelasi antara sikap terhadap kematian dengan latihan fisik (olah raga) sebesar 0,412; sikap dengan perilaku minum alkohol berkorelasi sebesar 0,361 serta sikap dengan perilaku mengendarai mobil setelah minum alkohol berkorelasi sebesar 0,346. Dari penelitian tersebut kemudian dikumpulkanlah penelitian-penelitian yang lain, yang meneliti keterkaitan antara sikap terhadap sesuatu dengan perilaku, dan terkumpulah 31 hasil penelitian. Koefisien korelasi yang diperoleh dari ke 31 penelitian tersebut sangat bervariasi, koefisien korelasi yang terendah adalah 0,084 dan koefisien korelasi yang tertinggi adalah 0,96 (Lihat tabel I).
Data tersebut di atas dikumpulkan dari jurnal luar negeri (nomor 1 sampai dengan 17), intisari skripsi hasil penelitian mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada (nomor 18 sampai dengan 24) maupun skripsi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata (nomor 25 sampai dengan 31).
Dari hasil tersbut di atas tampaklah bahwa variabel sikap berkorelasi dengan perilakunya secara tidak konsisten dan memiliki koefisien korelasi yang berbeda-beda, ada hasil yang korelasinya signifikan namun ada pula yang tidak signifikan meskipun kesemuanya berkorelasi secara positif. Berkaitan dengan hal ini maka muncullah pertanyaan :

1. Seberapa besar sebenarnya koefisien korelasi antara sikap dengan perilaku, atau seberapa besar varians perilaku dapat diterangkan dari variabel sikap.
2. Adakah perbedaan hasil penelitian yang dilakukan di Luar Negeri dengan yang dilakukan di
Indonesia.

Tabel I
Hasil –hasil penelitian yang menghubungkan antara Sikap dan Perilaku

No. Peneliti N Reliabilitas Alat Ukur
Sikap (rxx) Koefisien Korelasi
01 Ajzen & Madden 169 0.86 rxy = 0.36 **
02 Larsen & Collins 239 0.79 rxy = 0.39 **
03 Richard, et al. 822 0.63 rxy = 0.51 **
04 Jostein 1000 0.71 rxy = 0.24 **
05 Terry, et al. 102 0.94 rxy = 0.22 *
06 Wilson, et al. 302 0.89 rxy = 0.32 **
07 Martin & Salovey 100 0.76 rxy = 0.412 **
08 Martin & Salovey 100 0.76 rxy = 0.361 **
09 Martin & Salovey 100 0.76 rxy = 0.346 **
10 Bryan, et al. 198 0.77 rxy = 0. 25 **
11 Stacy, et al. 241 0.84 rxy = 0.14 *
12 Stacy, et al. 356 0.84 rxy = 0.16 **
13 Stacy, et al. 175 0.83 rxy = 0.27 **
14 Stacy, et al. 199 0.88 rxy = 0.56 **
15 Stacy, et al. 706 0.79 rxy = 0.55 **
16 Terry, et al. 92 0.88 rxy = 0.38 **
17 Terry, et al. 92 0.88 rxy = 0.26 **
18 Rahmah 78 0.92 rxy = 0.280 *
19 Werdiastuti 60 0.87 rxy = 0.471 **
20 Setianingsih 200 0.91 rxy = 0.120
21 Kristiadi 52 0.79 rxy = 0.521 **
22 Ardiantari 120 0.80 rxy = 0.392 **
23 Soerjaningati 160 0.79 rxy = 0.52
24 Surjaningtyas 72 0.92 rxy = 0.321 **
25 Widiyastuti 70 0.90 rxy = 0.551 **
26 Sasongkowati 122 0.95 rxy = 0.78
27 Yuniati 59 0.94 rxy = 0.96 **
28 Noorfaizal 90 0.78 rxy = 0.161
29 Kartina 152 0.91 rxy = 1.605 **
30 Purnama 85 0.93 rxy = 0.101
31 Hobiyanto 135 0.88 rxy = 0.084

Keterangan : * = Signifikan 5%
** = Signifikan 1%

METODE
Penelitian ini memanfaatkan data yang telah tersedia sebagai hasil dari penelitian- penelitian yang dilakukan oleh berbagai pihak. Dari data-data tersebut, maka akan dilakukan

suatu meta analisis atau biasa dipahami sebagai analisis terhadap hasil-hasil analisis yang telah ada.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu meta analisis, antara lain teknik Rosenthal dan Rubin; maupun teknik Hedges dan Olkin, namun dalam penelitian ini akan dipergunakan teknik Hunter dan Schimidt (1990) dengan pertimbangan bahwa teknik ini dianggap oleh peneliti sebagai teknik yang paling lengkap, karena selain dapat dipergunakan untuk mengkaji effect size, teknik Hunter Schimidt dapat juga dipergunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat error of measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.
Proses dalam penelitian meliputi dua tahap, yaitu:
1. Proses untuk menemukan koefisien korelasi yang sebenarnya antara sikap dan perilaku, dengan cara mengestimasi koefisien korelasi populasi berdasar 31 hasil penelitian yang telah dikumpulkan. Tahap-tahap yang dilalui adalah : menghitung sampling error variance; mengestimasi varians dari populasi korelasi sebagai modal untuk menemukan varians dari korelasi yang sesungguhnya setelah memperhitungkan varians artifact.
2. Membandingkan hasl penelitian luar negeri dengan dalam negeri dengan teknik chi square.

HASIL
A. Analisis Pertama
Analisis yang pertama adalah analisis terhadap hasil penelitian secara keseluruhan. Dari hasil penelitian keseluruhan tampaklah bahwa empat (4) hasil penelitian diantara 31 hasil keseluruhan menunjukkan hasil yang tidak signifikan, maka berarti 12,9% (4 diantara 31) hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara sikap dan perilaku. Dari hasil analisis yang pertama ini dapat ditarik kesimpulan bahwa 12,9% hasil penelitian yang dikumpulkan memberikan kesimpulan yang menyesatkan, karena seharusnya 95% hasil penelitian menunjukkan kesimpulan adanya hubungan antara sikap dengan perilaku.

B. Analisis Kedua
Penelitian-penelitian yang dikumpulkan adalah penelitian yang mempergunakan perilaku sebagai variabel tergantungnya, oleh karena itu dalam analisis kedua informasi reliabilitas variabel bebas adalah penting, seperti yang tampak pada tabel II.

Tabel II Tabel Kerja

No. A (✔rxy) N Koefisien Korelasi (ro)
01 0.927 169 rxy = 0.36 **
02 0.889 239 rxy = 0.39 **
03 0.794 822 rxy = 0.51 **
04 0.843 1000 rxy = 0.24 **
05 0.969 102 rxy = 0.22 *
06 0.943 302 rxy = 0.32 **
07 0.872 100 rxy = 0.412 **
08 0.872 100 rxy = 0.361 **
09 0.872 100 rxy = 0.346 **
10 0.877 198 rxy = 0. 25 **
11 0.916 241 rxy = 0.14 *
12 0.916 356 rxy = 0.16 **
13 0.911 175 rxy = 0.27 **
14 0.938 199 rxy = 0.56 **
15 0.889 706 rxy = 0.55 **


16 0.938 92 rxy = 0.38 **
17 0.938 92 rxy = 0.26 **
18 0.959 78 rxy = 0.280 *
19 0.933 60 rxy = 0.471 **
20 0.954 200 rxy = 0.120
21 0.889 52 rxy = 0.521 **
22 0.894 120 rxy = 0.392 **
23 0.889 160 rxy = 0.52
24 0.959 72 rxy = 0.321 **
25 0.949 70 rxy = 0.551 **
26 0.975 122 rxy = 0.78
27 0.969 59 rxy = 0.96 **
28 0.883 90 rxy = 0.161
29 0.954 152 rxy = 1.605 **
30 0.964 85 rxy = 0.101
31 0.894 135 rxy = 0.084
Average 0.915 208 0.374
SD 0.0425 226.487 0.199

Analisis selanjutnya adalah memperhitungkan atenuasi sebagai akibat reliabilitas variabel bebas (variabel sikap). Dalam penelitian ini = T/K = 6448/31 = 208. Oleh karena hanya terdapat satu attenuation factor, maka mean compound artifact attenuation factor = average attenuation factor dari variabel bebas saja. Maka dengan demikian $ = 0,915, sehingga ρ = average r0/$ = 0,4087. Maka sum square coefficient of variation (Hunter & Schmidt, 1990,
h.176) yang hanya berdasar variabel sikap saja, adalah V = (0,0425)2 / 0,915 = 0,00197, sehingga
variance arrtifact variation = ρ2. $2 . V = 0.00005427, sehingga variance in true correlation, Var (ρ) = [Var (ρ0) – ρ2 . $2 . V] = 0. Maka dari analisis tersebut di atas korelasi yang
sesungguhnya (rata-rata korelasi dengan pembobotan) antara sikap dengan perilaku sebesar 0,366
karena SD effect size-nya = 0

C. Analisis Ketiga
Analisis yang ketiga merupakan tindak lanjut dari analisis yang pertama. Dari tabel I tersebut di muka dapat dibagi ke dalam dua kelompok hasil penelitian, yaitu hasil penelitian luar negeri dan hasil penelitian dalam negeri. Oleh karena itu dua kelompok ini dapat dianalisis menggunakan chi square, dan hasilnya adalah :

Tabel III
Chi Square antara luar negeri dan dalam negeri


Hasil

Penelitian
Luar Negeri
Dalam Negeri

Jumlah

f0
fh
f0
fh

Signifikan
17
14.806
10
12.194
27

Non Signifikan
0
2.194
4
1.806
4

Jumlah
17
17.000
14
14.000
31

λ02 = 5,5792 dan hasil perhitungannya dinyatakan signifikan (Hadi, 1977, h.361). Dengan demikian dapat disimpulkan ada perbedaan hasil penelitian antara luar negeri dengan dalam

negeri, dimana penelitian dalam negeri lebih bervariasi daripada penelitian luar negeri. Penelitian dalam negeri menunjukkan hasil sebagian signifikan dan sebagian lagi adalah tidak signifikan.
Oleh karena penelitian dalam negeri menunjukkan hasil yang lebih bervariasi/ tidak konsisten, maka diusahakan diperbandingkan hasil penelitian yang dilakukan antara mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada dengan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Tabel IV
Chi Square antara UGM dan Unika Soegijapranata


Hasil

Penelitian
UGM
Unika Soegijapranata

Jumlah

f0
fh
f0
fh

Signifikan
6
5
4
5
10

Non Signifikan
1
2
3
2
4

Jumlah
7
7
7
7
14


λ02 = 1,4 dan hasilnya dinyatakan tidak signifikan (Hadi, 1977, h.361). Maka dengan demikian tidak ada perbedaan frekuensi hasil penelitian yang signifikan maupun tidak signifikan antara penelitian yang dilakukan di Yogyakarta (Universitas Gajah Mada) dengan yang dilakukan di Semarang (Universitas Katolik Soegijapranata).

DISKUSI DAN KESIMPULAN
A. Hasil penelitian yang dikumpulkan dalam penelitian ini kesemuanya tidak menyajikan koefisien reliabilitas pada variabel tergantung. Akibat dari tidak tersedianya data tersebut, maka koreksi campuran variabel bebas dan variabel tergantung terhadap koefisien korelasinya hanya satu sisi saja (berasal dari satu variabel saja). Konsekuensi dari analisis satu sisi adalah koefisien koreasi yang dikoreksi sebenarnya masih tercemar oleh attenuation factor variabel tergantung.
B. Penelitian yang dikumpulkan mempunyai variasi jumlah subyek/ responden yang sangat
besar. Jumlah subyek penelitian terendah adalah 52 sedangkan jumlah subyek terbesar adalah
1000 orang. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan rata-rata koefisien korelasi antara rata-rata koefisien korelasi yang memperhitungkan bobot jumlah subyek dengan rata-rata koefisien korelasi tanpa pembobotan.
C. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa korelasi antara sikap dengan perilaku sebesar 0.366.
Hasil tersebut dapat diartikan bahwa variansi perilaku 13,39% dapat dijelaskan dari sikap dari orang yang berperilaku tersebut. Hasil ini relatif kecil, hal ini kemungkinan disebabkan bahwa antara sikap dan perilaku tidak berhubungan secara langsung, akan tetapi masih terdapat variabel antara yaitu kehendak atau niat (Ajzen & Fishbein, 1980; Fishbein & Middlestadt, 1989). Hasil korelasi kemungkinan akan lebih besar jika penelitian dilakukan dengan mempergunakan variabel sikap dan kehendak/niat untuk berperilaku tertentu ataupun antara variabel kehendak/niat dengan perilaku.
D. Hasil chi square menunjukkan adanya perbedaan konsistensi antara penelitian luar negeri dengan penelitian dalam negeri. Penelitian luar negeri lebih konsisten daripada penelitian dalam negeri. Dari tabel I dapat dicermati bahwa hasil penelitian luar negeri yang dikumpulkan dari berbagai jurnal kesemuanya menunjukkan hasil yang signifikan atau sangat signifikan. Sedangkan hasil penelitian dalam negeri menunjukkan bahwa empat (4) diantara
14 penelitian yang dikumpulkan menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Oleh karena itu

dapat dikatakan bahwa 28,57% (4 dari 14) hasil penelitian di Indoensia memberikan hasil yang menyesatkan. Hasil tersebut di atas sebenarnya dapat dimaklumi karena seluruh hasil penelitian dalam negeri dikumpulkan berdasar penelitian mahasiswa yang diujudkan dalam sebuat skripsi. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa terjadi perbedaan kapabilitas penelitian antara kedua kelompok. Oleh karena itu pernyataan disampaikan adalah 28,57% penelitian mahasiswa memberikan hasil yang menyesatkan.

Dari hasil analisis, maka dapat disimpulkan :
A. Koefisien korelasi antara sikap dan perilaku adalah 0,366, oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa 13,39 varians perilaku dapat dijelaskan dari varians sikap.
B. Penelitian luar negeri memberikan hasil yang lebih akurat daripada penelitian mahasiswa di
Indonesia.



DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I., & Fishbein, M., 1980, Understanding Attitude and Predicting Social Behavior, Englewood Cliff, New York: Prectice Hall.

Ajzen, I., & Madden, T.J., 1986. Predicting og Goal-Directed Behavior: Attitude, Intentions and
Perceived Behavior Control. Journal of Experimental Social Psychology, Vol. 22, 453 –
474.

Ardiantari, T. 1992. Hubungan antara Sifat Pemantauan Diri dengan Pola Perilaku Konsumtif pada Remaja yang Bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga di beberapa Komplek Perumahan di Yogyakarta, Intisari Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Bryan, A.D., Aiken, L.S., and West, S.G., 1996. Increasing Condom Use: Evaluation of Theory- Based Intervention to prevent Sexually Transmitted Diseases in Young Woman. Health Psychology, Vol. 15, No. 5, h. 371-382.

Fishbein, M., & Middlestadt, S.E., 1989. Using Theory of Reasoned Action as a Framework for Understanding and changing AIDS- Related Behaviors, In : Mays, V.M.; Albee, G.W. & Schneider, S.F, (Eds), Primary Prevention of AIDS: Psychological Approaches, (Series Primary Prevention of Psychopathology vol. XIII) London: Sage Publications.

Hadi, S., 1977. Statistik, Jilid II. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas
Gajah Mada.

Harris, M.B., and Koehler, K.M., 1992. Eating and Exercise Behavors and Attitudes of
Southwestern Anglos and Hispanic. Psychology and Health. Vol. 7, h. 165-174.

Haryani, E., 1995. Sikap Kepemimpinan ditinjau dari Perilaku Asertif dan Jenis Kelamin pada Organisasi Muda Mudi Katolik Gereja Mater Dei, Semarang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Hedges, L.V., & Olkin, I. 1985. Statistical Methods for Meta-Analysis. London: Academis Press
Inc.

Hobiyanto, Y.N. 1994. Hubungan antara Sikap terhadap Kesehatan dengan Perilaku Merokok di Kecamatan Semarang Tengah. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Hunter, J.E., & Shcmidt, F.L. 1990. Methods of Meta-Analysis: Correcting Error and Bias in
Reseach Findings. London: Sage Publications, Inc.

Jostein, R. Prediction and Change of Condom Behavior in Norwegian Adolescent : Using The
Theory of Reasoned Action. Journal of Health & Social Behavior, 1991, Vol. 32, 130-
144.

Kartina, E., 1994. Sikap Keterbukaan Siswa dalam Pergaulan dengan Interaksi Sosial Siswa di Sekolah. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Kristiadi, A., 1998. Hubungan antara Sikap terhadap Sistem Desentralisasi dengan Kepuasan Kerja Kepala-kepala Seksi pada Perusahaan Textile PT. Kusumahadi Santoso, Karanganyar- Surakarta. Intisari Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Larsen, M.H., and Collins, B.E., The UCLA Multidimensional Condom Attitude Scale: Documenting The Complex Determinats of Condom Use in College Students, Health Psychology, 1994, Vol, 13, 224-237.

Mann, L. 1969. Social Psychology, Sydney: John Wiley & Sons Australia PTY, Ltd.

Martin, C.D. & Salovey, P., 1996. Death Attitudes and Self Reported Health Relevant Behaviors.
Journal of Health Psychology, Vol.. 1(4), h. 441-453.

Noorfaizal, I. 1992. Hubungan Sikap terhadap Belajar dengan Prestasi Belajar Sisiwa Klas II di SMA Don Bosco Semarang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Purnama, S.H. 1993, Studi Hubungan antara Prestasi Belajar dengan Sikap Penerimaan Diri pada Siswa Kelas III SMA Negeri 14 di Kodia Semarang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Rahmah, L.Z., 1992. Studi Hububungan antara Sikap Peduli Lingkungan dengan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswi Universitas Gajah Mada. Intisari Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Richard, I.Z., der Pligt, J.V., and de Vries, N., Anticipated Affective Reactions and Prevention Of
AIDS. British Journal of Social Psychology, 1995, Vol. 34, 9-21.

Riwiwidyastuti, A.N. 1998. Aspirasi Berprestasi ditinjau dari Sikap Kompetitif pada remaja Akhir.. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Sasongkowati, S.M.S., 1991. Hubungan antara Tingkat Maskulinitas dengan Sikap Emansipasi pada Mhasiswa AKABA 17, Semarang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Secord, P.F. & Backman, C.W., 1964. Social Psychology. New York: Mc. Graw Hill Book
Company.

Setianingsih, R., 1994, Hubungan antara Minat Membaca Rubrik Seks dengan Perilaku Seks Remaja di SMA “B”. Intisari Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Surjaningtyas, P.B. 1999. Hubungan antara Sikap Permisif Ibu dalam Menonton Televisi dengan Prestasi belajar Anak. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Stacy, A.W., Bentler, P.M., and Flay, B.R., 1994. Attitudes and Health Behavior in Diverse Population: Drunk Driving, Alcohol Use, Binge Eating, Marijuana Use and Cigarette Use, Health Psychology, Vol. 13 No. 1, h. 73-85.

Terry, D.J., Galligan, R.F., and Vincent, J.C., 1993. The Prediction of Safe Sex Behavior; The Role of Intentions, Attitudes, Norm and Control Beliefs. Psychology and Health, Vol. 8, h. 355-368.

Werdiastuti, T., 1982. Hubungan antara Sikap Pelajar terhadap Mata Pelajaran IPS dengan Prestasi belajar pada Pelajar Klas II IPS SMA Negeri Tirtonirmolo, Yogyakarta. Intisari Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Wilson, D., Zenda, A., Mc. Master, J., Lavelle, S. Factors Predicting Zimbabwean Students
Intentions to Use Condoms. Psychology and Health, 1992, Vol, 7, 99-114.

Wismanto, Y.B., Bart, S., Linda D., The Relationship Between Knowledge, Attitude, Intention, Self Efficacy and Risk Behavior, Research Report, Soejiapranata Catolic University,
1997.

Yuniati, C., 1996. Hubungan antara Sikap terhadap Pelatihan dengan Produktivitas Kerja Saleman PT. Kenvin Garment Semarang.. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Kristiadi, A., 1998. Hubungan antara Sikap terhadap Sistem Desentralisasi dengan Kepuasan Kerja Kepala-kepala Seksi pada Perusahaan Textile PT. Kusumahadi Santoso, Karanganyar- Surakarta. Intisari Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Kristiadi, A., 1998. Hubungan antara Sikap terhadap Sistem Desentralisasi dengan Kepuasan Kerja Kepala-kepala Seksi pada Perusahaan Textile PT. Kusumahadi Santoso, Karanganyar- Surakarta. Intisari Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Add comment


Go to top