Ciri-Ciri Generasi Muda
Generasi muda sebagaimana pengertian di atas adalah sebagai generasi penerus bangsa. Generasi muda adalah merupakan generasi yang boleh dikatakan mayoritas yang lain, dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai ciri-ciri khusus, karena mempunyai perbedaan yang menonjol dibandingan ciri dari anak-anak maupun orang dewasa, karena masa ini adalah masa yang penuh kesan yang mungkin tidak dapat dilupakan seumur hidupnya.
Adapun ciri-ciri yang dimiliki generasi muda antara lain adalah :
1. Ciri-ciri yang menonjol dari generasi muda, antara lain :
- Keberanian dan keterbukaan dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan baru.
- Sikap dan tindakannya dengan kenyataan yang ada saat dialaminya waktu itu.
- Kemurnian idealisme.
- Berkeinginan segera mewujudkan gagasan-gagasan dan sedikitnya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat.27
2. Di tinjau dari sudut kepribadiannya, maka generasi muda yang identik dengan sebutan remaja ini mempunyai beberapa ciri tertentu, baik secara lahir ataupun secara batin, adapun beberapa ciri-ciri tersebut antara lain :
- Keinginan yang kuat untuk mendapatkan kepercayaan dari kalangan dewasa, walaupun mengenai masalah tanggung jawab secara relatife belum matang.[1]
- Perkembangan fisik yang pesat, sehingga ciri-ciri fisik sebagai laki-laki atau wanita tampak semakin tegas, hal mana secara efektif ditonjolkan oleh para remaja, sehingga perhatian terhadap jenis kelamin meningkat, oleh karena perkembangan fisik yang baik dianggap salah satu kebanggaan.
- Keinginan yang kuat untuk mengadakan interaksi sosial dengan kalangan yang lebih dewasa atau yang dianggap lebih matang pribadinya, kadang-kadang diharapkan bahwa interaksi sosial itu mengakibatkan masyarakat menganggap remaja sudah dewasa.
- Mulai memikirkan kehidupan secara mandiri, baik secara sosial, ekonomis maupun politis, dengan mengutamakan kebebasan dari pengawasan yang terlalu ketat oleh orang tua atau sekolah.
- Adanya perkembangan taraf intelektual ( dalam arti netral ) untuk mendapatkan identitas diri.
- Menginginkan sistem kaidah dan nilai yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginannya, yang tidak selalu sama dengan sistem kaidah dan nilai yang dianut oleh orang dewasa.28
3. Menurut tinjauan dari psikologi perkembangan bahwa ciri-ciri remaja adalah terjadinya pertumbuhan fisik, perkembangan seksual, cara berfikir kausalitas atau sebab akibat , emosi yang meluap-luap, mulai tertarik dengan lawan jenisnya, menarik perhatian lingkungan dan terikat dengan kelompok.29
- Menurut James E. Garder usia remaja dapat menjadi suatu masa yang membingungkan, tubuh remaja mengalami perubahan dalam cara yang menakjubkan dan luar biasa. Cara berfikir yang irasional serta perubahan perasaan saja terjadi secara tiba-tiba. Tanggung jawab bisa mereka hadapi dengan perasaan tekut dan berbagai peristiwa bisa saja mereka hadapi dengan perasaan ngeri, serta dengan pemahaman yang samar-samar.30
- Sedangkan ciri-ciri remaja di tinjau dari psikologi agama adalah pertumbuhan pikiran dan mental, perkembangan perasaan, pertimbangan sosial, perkembangan moral, sikap dan minat, serta mungkin sebagai tambahan adalah masa timbulnya konflik, terutama pertentangan terhadap agama yang selama ini mereka anut.31
Dari berbagai pendapat di atas, terdapat berbagai perbedaan dalam menentukan ciri-ciri generasi muda, namun pada intinya ciri-ciri dari generasi muda lebih banyak diwarnai oleh perkembangan watak dan prilaku, masa muda sebagai masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, sehingga dalam pertumbuhan banyak sekali terjadi perkembangan baru baik perubahan fisik, cara berfikir, maupun prilaku yang belum pernah mereka jumpai.
Pada kalangan remaja ini biasanya diwarnai dan sering timbul konflik dan pertentangan yang sebenarnya mereka tidak mengingikannya, baik pertentangan dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah mereka. Untuk itu harus diadakan bimbingan dan pengarahan secara intensif, sebab permasalahan yang mereka hadapi itu kadang sangat kompleks dan beragam, mereka hanya berusaha untuk mencari jati dirinya, siapakah dia sebenarnya ?
27 Noer Hanie Khukmiati, Pola Perkekmbangan Pendidikan Agama Islam Guna Membina Generasi Muda, MPA, 15 Maret 1999.
28 Soerjono Soekanto, Psikologi Keluarga, Rineka Cipta, Cet. Ke-2, 1992, hal : 51-52
29 Zulkifi, PsikologiPerkembangan, Rosda Karya, Bandung, Cet. Ke-6, 1980, hal : 65-67
30 James E.Gardner, MemahamiGejolak Remaja, P.T Mitra Utama, Jakarta, 1985, hal : 51-52
31 Jalaluddin, Filsafat Pendidikan Islam, P.T Raja Grafindo Persada, Jakarta, Cet. Ke-2, 1997, hal :72