Tujuan Pembinaan Mental Generasi Muda
Dalam setiap usaha dan upaya yang dilakukan baik oleh perorangan maupun lembaga tidak terlepas dari sasaran dan tujuan yang hendak di capai dari kegiatan tersebut, begitu juga dengan pembinaan mental generasi muda (remaja). Perubahan yang sangat cepat dalam kehidupan masyarakat akan mempengaruhi mental generasi muda yang masih labil, dan biasanya hal itu akan menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan para remaja. Dorongan-dorongan mental yang negatif diharapkan dapat diminimalisir dengan semakin nyatanya pembinaan mental generasi muda (remaja) yang ada dalam masyarakat, dunia pendidikan dan juga lingkungan pergaulan remaja sendiri.
Masalah dekadensi moral atau kemerosotan moral yang sampai saat ini masih menjadi “hantu” bagi semua lapisan masyarakat merupakan sesuatu yang sangat memprihatinkan. Untuk itu tugas dari setiap anggota masyarakat untuk memberikan dorongan yang jelas terhadap kebaikan dan masa depan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa, sehingga tidak akan timbul prilaku yang negatif yang dilakukan oleh generasi penerus bangsa, tidaklah adil jika semua kesalahan yang telah dilakukan generasi muda mutlak kesalahan mereka sendiri, namun tanggung jawab tersebut merupakan tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyrakat, maka dari itu keseluruhan komponen yang ada dalam masyarakat harus dapat bekerjasama dalam membina mental generasi muda.
Menurut Zakiyah Darajat jika kesukaran dan problema yang dihadapi remaja tidak sesuai dengan dan masih menggelisahkan sebelum meningkat dewasa, maka usia dewasa akan dilalui dengan kegelisaan pula. Maka kondisi dan suasana inilah kemudian pembinaan mental pada generasi muda sangat penting dilakukan.40
Tujuan Pembinaan Mental Generasi Muda
a. Memperkokoh Kehidupan Keagamaan (Keimanan)
Keimanan merupakan kekuatan yang sangat penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan-kegiatan religius dan sebaiknya tiap prilaku harus berdasarkan keimanan, oleh sebab itu satu hal yang terpenting dalam membahas pembinaan mental generasi muda (remaja) adalah mengkaji perubahan-perubahan prilaku religius dan pergeseran nilai-nilai dalam diri remaja. Dalam ajaran agama dapat kita temukan bahwa iman itu dapat bertambah dan berkurang, disaat iman bertambah, maka dapat terlihat dalam gejala prilaku religiusnya, begitu juga sebaliknya, apalagi kondisi mental keimanan remaja masih dalam kondisi pembinaan, karena keimanan yang mungkin dimiliki remaja sangatlah labil, sehingga mudah terpengaruh oleh faktor luar.41
b. Memperkokoh Kondisi Psikis dan Fisik
Kedunya memang sulit untuk dipisahkan dalam pembahasan ini, kondisi psikis mempengaruhi kondisi fisik dan juga sebaliknya kondisi fisik akan mempengaruhi kondisi psikis, perubahan-perubahan yang ada pada diri generasi muda (remaja) dari segi psikis maupun fisik akan mempengaruhi terhadap perkembangan mental mereka, secara khusus dan realita secara umum. Keseimbangan kondisi psiksis dan fisik akan menyebabkan adanya kemungkinan yang nyata dalam diri generasi muda yang ditandai dengan kesanggupan menyesuaikan terhadap dunianya sendiri, lingkungan keluarga dan sosialnya. Atau menentukan sifat seperti, seseorang menerimanya beserta kesanggupan menciptakan hubungan sosial yang baik.42
Perubahan prilaku generasi muda mungkin akan berubah jika keseimbangan antara kondisi psikis dan fisik memang berfungsi secara semestinya. Sehingga terjadi pertentangan batin dan perasaan, mempengaruhi emosi sekaligus. Begitu juga kondisi fisik yang lemah, tidak bergairah akan mempengaruhi terhadap kemungkinan adanya perubahan prilaku pada mereka. Disinilah betapa pentingnya pembinaan mental terhadap generasi muda disaat mengalami kegoncangan jiwa yang tidak stabil.
c. Memperkokoh Peran di Masyarakat.
Ciri dari kehidupan masyarakat, yaitu bergerak secara dinamis menuju kearah yang dianggap lebih mandiri dan sempurna, bersama dengan hal itu terjadi perubahan-perubahan baik lambat maupun cepat dalam semua aspek kehidupan yang ada didalamnya. Memang terhadap cepatnya laju perubahan tersebut maka semakin majunya manusia berfikir dalam berbagai macam ilmu pengetahuan dan semakin majunya budaya manusia sebagai hasil karya, cipta, rasa dan karsa manusia dalam kehidupan yang dinamis tersebut.43
Dengan demikian tujuan yang dirumuskan diatas diharapkan terwujud dengan pembinaan yang berkesinambungan dan kontinyu sehingga pola-pola pembinaan dapat berjalan seiring dan saling melengkapi, dan diharapkan tujuan pembinaan mental terhadap generasi muda tersebut mampu membentuk remaja-remaja yang responsif, bertanggung jawab dan berpengetahuan baik secara umum maupun bersifat agamis