Bahasa

Perubahan Bentuk Kata

Perubahan Bentuk Kata

Perubahan bentuk kata dapat kita bedakan atas 1) perubahan dari bentuk kata-kata dairi pebendaharaan kata-kata asli suatu bahasa karena pertumbuhan dalam bahasa itu sendiri, 2) perubahan dari kata-kata pinjaman.

A. Adaptasi

Bahasa Indonesia selama berabad-abad mendapat bermacam-macam pengaruh dari luar, yaitu pengaruh dari bahasa-bahasa asing dan bahasa-bahasa daerah. Semua bentuk asing itu tidak diterima begitu saja, tetapi selalu mengalami proses penyesuaian atau adaptasi sesuai dengan struktur bahasa Indonesia.

Adaptasi atau penyesuaian bentuk itu dapat dibedakan atas:

1. Adaptasi berdasarkan sistem fonologi bahasa Indonesia.

Contoh: Voorschot (Belanda) > persekot

Voorlper (Belanda) > pelopor

2. Adaptasi berdasarkan struktur bentuk kata (morfologi) dalam bahasa Indonesia.

Contoh: parameswari (Sansekerta) > permaisuri

prakara (Sansekerta) > perkara

Bila bentuk-bentuk asing itu tidak menunjukkan pertentangan-pertentangan atau perbedaan structural dengan bahasa Indonesia maka kata-kata asing itu diterima begitu saja tanpa mengalami adaptasi.

B. Analogi

Analogi adalah pembentukan suatu kata baru berdasarkan suatu contoh yang sudah ada. Misalnya berdasarkan bentuk-bentuk seperti sosialisme, sosialist, dan lain-lain, terbentuklah kata-kata seperti marhaenisme, marhaenis, pancasilais, dan lain-lain.

C. Kontaminasi atau Perancuan

Selain dari analogi ada cara pembentukan lain yang disebut kontaminasi atau perancuan, yakni dari dua ungkapan yang berlainan diturunkan suatu ungkapan baru.

Contoh: Dari ungkapan-ungkapan membungkukkan badan dan menundukkan kepala dibuat kontaminasi: menundukkan kepala.

D. Macam-Macam Perubahan Bentuk Kata

Dalam pertumbuhan bahasa banyak kata yang mengalami perubahan. Perubahan-perubahan pada suatu kata tidak hanya terjadi karena proses adaptasi, tetapi juga disebabkan bermacam-macam hal lain, misalnya salah dengar, usaha memendekkan suatu kata yang panjang dan sebagainya. Kata bis yang sehari-hari dipakai sebenarnya berasal dari kata veniculum omnibus , yang berarti ‘kendaraan untuk umum'. Tetapi karena terlalu panjang maka yang diambil hanya suku kata terakhir, yang sebenarnya hanya merupakan sebuah akhiran.

Go to top