Keterangan yang Menerangkan Kata Kerja
Keterangan yang menerangkan kata kerja dalam suatu fungsi tertentu, dapat dibagi lagi melihat hubungannya dengan gatra yang didukung oleh kata kerja itu:
i) Yang rapat: Gatra pelengkap penderita
Gatra pelengkap penyerta
Gatra pelengkap pelaku
ii) Yang renggang:
1) Keterangan tempat (keterangan lokatif): menjelaskaan dalam ruang mana suatu perbuatan atau peristiwa berlangsung; biasanya dinyatakan oleh kelompok kata yang didahului kata-kata tugas di, ke, dari, pada, dan lain-lain.
Contoh: Ibu tinggal di rumah, ayah pergi ke kantor.
2) Keterangan waktu (keterangan temporal): menjelaskan dalam bidang waktu manakah suatu perbuatan itu terjadi; biasanya dinyatakan dengan kata-kata tugas kemarin, sekarang, besok, lusa, dan sebagainya.
Contoh: Besok kami akan berangkat ke luar negeri.
3) Keterangan alat (keterangan instrumental): menerangkan dengan alat manakah tindakan itu dilaksanakan. Biasanya dinyatakan dengan kelompok kata dengan + kata benda.
Contoh: Saya memukul anjing itu dengan tongkat.
4) Keterangan kesertaan (keterangan komitatif): adalah keterangan yang menjelaskan ikut sertanya seseorang dalam suatu tindakan. Biasanya dinyatakan dengan kelompok kata dengan + orang dan kata tugas bersama.
Contoh: Ayah bersama ayah pergi ke pasar.
5) Keterangan sebab (keterangan kausal): adalah keterangan yang menyatakan sebab atau alasan mengapa suatu peristiwa terjadi. Keterangan ini biasanya dinyatakan oleh kata-kata tugas sebab, karena, oleh karena, dan lain-lain.
Contoh: Saya tidak ke sekolah karena sakit.
6) Keterangan akibat (konsekutif): adalah keterangan yang menjelaskan hasil atau akibat yang diperoleh karena suatu tindakan. Hasil yang dicapai ini terjadi secara wajar, bukan karena dikehendaki. Keterangan ini biasanya dinyatakan oleh kelompok kata yang didahului oleh kata-kata tugas sehingga, sampai, akibatnya.
Contoh: Kami bekerja dengan sungguh-sungguh hingga letih.
7) Keterangan tujuan (keterangan final): menjelaskan hasil dari suatu perbuatan yang dengan sengaja dikehendaki atau dicapai. Kata-kata tugas yang mendukung keterangan ini ialah untuk, guna, supaya.
Contoh: Kita belajar supaya pandai.
8) Keterangan perlawanan (keterangan konsesif): menjelaskan berlakunya suatu perbuatan berlawanan atau bertentangan dengan keadaan atau kehendak si pembicara. Kata-kata tugas yang jelas mendukung keterangan ini ialah meskipun, biarpun, walaupun, sekalipun, sungguhpun, biar.
Contoh: Meskipun hujan, ia berangkat ke sekolah.
9) Keterangan pembatasan: menjelaskan dalam batas-batas mana saja suatu perbuatan dapat dikerjakan. Kata-kata tugas yang menyatakan keterangan ini adalah kecuali, selain.
Contoh: Semuanya boleh kauambil, kecuali yang besar.
10) Keterangan situasi: keterangan yang menjelaskan dalam suasana apa suatu perbuatan berlangsung.
Contoh: Ia belajar dengan penuh kegembiraan.
Dengan tersenyum ia menjawab pertanyaanku.
11) Keterangan kualitatif: menjelaskan dengan cara mana atau bagaimana suatu peristiwa dilaksanakan.
Contoh: Ia berjalan dengan cepat.
Ia menyanyi dengan nyaring.
12) Keterangan kuantitatif: menjelaskan berapa kali suatu proses berlangsung.
Contoh: Saya bertemu anak itu dua kali.
Kerjakanlah seberapa kaudapat.
13) Keterangan perbandingan: menjelaskan bagaimana suatu perbuatan atau hal dibandingkan dengan perbuatan atau hal yang lain; kata-kata tugas yang menyatakan keterangan ini adalah sama, seperti,dan lain-lain.
Contoh: Ia sangat rajin seperti kakaknya.
14) Keterangan modalitas: menjelaskan bahwa suatu proses berlaku secara subjektif, yaitu seperti dikehendaki atau ditafsirkan oleh pembicara. Ada beberapa macam keterangan
15) Keterangan Aspek: adalah keterangan yang menjelaskan terjadinya suatu proses secara objektif. Di sini sering terjadi kekacauan penafsiran, karena disamakan dengan keterangan waktu. Keterangan waktu terbatas pada penunjukan waktu seperti kemarin, besok, lusa, dan lain-lain.
Begitu pula terjadi kekacauan yang lain karena aspek-aspek ini sering disamakan dengan waktu (kala atau tense). Kata Kerja dalam bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk-bentuk gramatikal yang menyatakan kala (tense) itu. Tetapi untuk menyatakan tingkat kejadian itu secara objektif bahasa Indonesia memiliki suatu kategori gramatikal yang disebut aspek. Aspek ini di satu pihak dapat mengimbangi kedudukan tense dalam bahasa-bahasa Barat.
Catatan: Segala macam keterangan di atas dapat dinyatakan secara eksplisit, dapat pula dinyatakan secara implisit. Yang dimaksudkan dengan cara eksplisit adalah bila keterangan itu dinyatakan dengan jelas memakai alat-alat bahasa, yaitu kata-kata tugas. Sedangkan cara implisit ialah tidak memakai kata-kata tugas, jadi harus ditafsirkan dari hubungan kalimat.