Biologi

Obat Diabetes Mellitus

Sampai sekarang masih banyak obat tradisional yang di-
gunakan masyarakat. Dari Survai Kesehatan Rumah Tangga
1980, 1985 dan 1992
(1,2,3)
, penggunaan obat tradisional untuk
pengobatan sendiri tidak menurun. Kebijaksanaan Obat Na-
sional menyatakan bahwa penyediaan obat merupakan salah satu
unsur yang penting dalam upaya pembangunan di bidang kese-
hatan. Obat tradisional yang terbukti berkhasiat dikembangkan
dan digunakan dalam upaya kesehatan
(4)
.
Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan meta-
bolisme karbohidrat yang ditandai dengan kadar glukosa darah
yang tinggi (hiperglikemi) dan adanya glukosa dalam urin
(glukosuria). Penyebab diabetes melitus adalah kegagalan
pankreas mensekresi insulin. Dalam jangka panjang, penyakit
ini dapat mengakibatkan risiko gangguan lebih lanjut pada retina
dan ginjal, kerusakan saraf perifer, dan mendorong terjadinya
penyakit ateroskierosis pada jantung, kaki dan otak
(5)
.
Selama ini pengobatan diabetes melitus biasanya dilakukan
dengan pemberian obat-obat Oral Anti Diabetik (OAD), atau
dengan suntikan insulin. Di samping itu banyak pula di antara
penderita yang berusaha mengendalikan kadan glukosa darahnya
dengan cara tradisional menggunakan bahan alam.
Berdasarkan terapinya, diabetes diklasifikasikan menjadi
dua golongan, yakni :
1) Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau IDDM
Pada jenis ini penderita tidak dapat memproduksi insulin
Diabetes tipe ini timbul bila pankreas kehilangan kemampuan-
nya untuk menghasilkan insulin
Ciri-ciri tipe penyakit jenis mm adalah tergantung pada
suntikan insulin untuk mencegah ketosis dan memelihara ke-
langsungan hidup karena penderita tersebut menderita insu-
linopenia, yaitu keadaan sangat kekurangan insulin. Tipe ini
90% dimulai pada usia muda.
2) Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau NIDDM
Pada tipe ini, pankreas masih berfungsi tetapi menunjukkan
defisiensi relatif, sehingga tubuh kehilangan kemampuan untuk
memanfaatkan insulin secara efektif.
Jenis diabetes ini dapat diperoleh dalam perjalanan hidup
seseorang. Penderita tidak selalu tergantung dan pemberian
insulin dan luar, hingga mereka cukup menerima obat lain yang
merangsang produksi insulin. Tipe ini tidak rnempunyai auto-
imun. Kebanyakan tipe ini dimulai pada usia setelah 40 tahun.
Ciri-ciri penyakit tipe ini: Tipe non obesitas, berat badan
penderita kurang dari 120% berat badan ideal, berlaku baik untuk
pengguna insulin atau tanpa insulin. Tipe obesitas dengan berat
badan lebih, berlaku baik untuk pengguna insulin atau tanpa
insulin. Kedua tipe ini termasuk sebagian besar diabetes yang
ditangani terutama oleh dokter.
Kadar glukosa darah yang tinggi dapat diatasi dengan peng-
aturan diet dan pemberian obat-obatan secara oral (hipoglikemia
oral).
Metoda Penentuan Kadar Glukosa Darah
Secara umum metoda penentuan glukosa darah dapat di-
tentukan dengan beberapa cara yaitu:
A) Metoda Kondensasi Gugus Amin
Prinsip: Aldosa dikondensasi dengan orto toluidin dalam
suasana asam dan menghasil larutan berwarna hijau setelah
dipanaskan. Kadar glukosa dan dapat ditentukan sesuai dengan
intensitas warna yang terjadi, diukur secara spektrofotometri.
B) Metoda Enzimatik
Glukosa dapat ditentukan secara enzimatik, rnisalnya de-
ngan penambahan enzim glukosa oksidase (GOD).

Go to top