Menjadi Pendengar Yang Baik

Sepintas, 'mendengar' sepertinya hanyalah suatu hal yang sederhana. Namun pada kenyatannya belum banyak orang yang menjadikan ini sebagai kebiasaan yang patut dipelihara. Dengan mendengarkan, komunikasi akan berjalan secara dua arah. Komunikasi macam ini tentu akan efektif karena kedua belah pihak masing-masing mengetahui secara pasti apa yang diutarakan oleh masing-masing pihak.

Sebagai seorang atasan, anda harus mampu menjadi contoh yang baik. Tak hanya baik dalam mengajarkan, tapi juga baik dalam menerima masukan yang proporsional dari anak buah anda, terlebih saat menyelesaikan masalah.

Berikut kiat mengatasi masalah dengan menggunakan kemampuan anda untuk mendengar:

1. Membidik dengan Tepat
Jika seorang bawahan sudah mulai sering melakukan kesalahan, jangan tunda-tunda untuk mengajaknya bicara. Namun tanyakan lebih dulu apa alasan dari performanya yang semakin memburuk belakangan ini. Hindari langsung membombardirnya dengan memaparkan sejumlah kesalahannya selama ini. Berangkat dari alasan itulah, anda dapat melancarkan 'serangan' selanjutnya dengan 'membidik' sasaran yang tepat alias solusi yang bisa menyelesaikan masalahnya.

2. Cara Anda mempengaruhi Respon Pertama yang Muncul
Respon orang yang ditegur banyak bergantung dengan cara atasan menegurnya. Jika anda melakukan pendekatan awal secara empati, umumnya ia akan merasa lebih nyaman dan terpancing untuk mengeluarkan keluh kesahnya yang mempengaruhi performa kerjanya. Peran mendengar bisa anda praktekkan di sini, jangan terlalu cepat memotong pembicaraannya, tunggu sampai anda mengerti apa alasan yang ia kemukakan tersebut. Kondisi ini akan membuatnya dapat menerima saran dan solusi dari anda dengan baik.

3. Kembangkan Tingkat Kesabaran Anda
Kemampuan 'mendengar' membutuhkan sikap ekstra sabar. Latihlah diri anda untuk mengontrol emosi dengan cermat. Memelihara sikap sabar, jauh lebih banyak untungnya ketimbang ruginya. Bagaimana mungkin seseorang akan mampu mendengar jika kadar kesabarannya rendah?

Go to top