Umum

Ramalan Malaikat

Malaikat ternyata bisa meramal tentang sesuatu yang akan terjadi di masa depan. Ramalannya yang dimaksudkan itu juga tepat. Makhluk yang diciptakan oleh Allah jauh sebelum manusia itu meramalkan bahwa adam dan cucu-cucunya hanya akan membuat kerusakan di muka bumi dan akan melakukan pertumpahan darah. Di antara sesama akan saling membunuh dan memusnahkan.

Ramalan malaikat itu, dalam kisah yang bisa dibaca melalui kitab suci al Qurán, disampaikan langsung kepada Tuhan. Atas keberatan malaikat terhadap rencana Tuhan menciptakan makhluk berupa manusia di muka bumi tidak dikabulkan. Tuhan malah mempertegas bahwasanya Ia lebih tahu terhadap apa saja yang tidak diketahui oleh makhluk yang terbuat dari cahaya itu. Sekalipun mendapat protes, manusia tetap diciptakan. Kemudian, diajarilah makhluk baru ini tentang nama-nama benda, yang hal itu tidak diberikan kepada malaikat. Dengan begitu maka manusia yang diciptakan dari sari pati tanah, dalam soal ilmu pengetahuan, ternyata lebih unggul dari makhluk lain yang diciptakan dari cahaya. Malaikat atas kekuarangannya itu disuruh bersujud kepada makhluk baru dan dijalaninya perintah itu. Hal itu berbeda dengan iblis, karena sombong, merasa asal kejadiannya lebih unggul, yaitu diciptakan dari api, menolak atas perintah itu. Makhluk ini akhirnya menjadi terlaknat dan akan menghadapi siksa selama-lamanya di akherat nanti. Namun mereka meminta dan diberi kebebasan untuk menggoda manusia yang menyandang ilmu itu, untuk dijadikan teman kelak. Manusia, sekalipun unggul dalam soal ilmu, tetapi masih kalah dalam hal bertasbih, memuji Allah dan mensucikan asma-Nya. Oleh karena itu kedua jenis makhluk tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Manusia diciptakan dari tanah, yang tidak seunggul cahaya, tetapi memiliki kelebihan dalam ilmu pengetahuan. Sedangkan malaikat, lebih unggul dalam spiritualnya, tetapi tidak demikian dalam ilmu pengetahuannya. Ramalan makhluk yang memiliki spiritualitas lebih unggul itu, ternyata tepat. Manusia yang diramalkan akan melakukan kerusakan di muka bumi dan pertumpahan darah, ternyata benar-benar terjadi. Kasus Osama bin Laden yang dituduh telah melakukan terror hingga menewaskan banyak orang ternyata juga mati terkena serangan tentara Amerika beberapa hari yang lalu. Itulah contoh kejadian, saling bunuh membunuh di antara makhluk manusia di muka bumi. Akan tetapi tidak berarti bahwa maksud Tuhan menjadikan khalifah di muka bumi gagal sama sekali. Manusia dengan akal, semangatnya dalam bekerja, dan kebaikan akhlaknya, telah terbukti berhasil membuat kebaikan dan keindahan dalam kehidupan bersama. Kita lihat misalnya, berbagai komunitas manusia, bersama-sama saling mengingatkan dan menyeru untuk bekerja keras, beribadah, menuntut ilmu, memelihara akhlaknya, hingga masyarakat manusia berkembang biak dari zaman ke zaman. Dialog antara Tuhan dan Malaikat yang terdokumentasikan dalam kitab suci al Qurán, pada kenyataannya dapat kita saksikan dalam kehidupan ini. Bahwa dari waktu ke waktu, selalu saja terjadi permusuhan di antara manusia, baik antar individu, kelompok dan antar bangsa. Selalu saja muncul pihak-pihak yang membuat kerusakan dan membunuh sesama yang dianggap sebagai musuh. Selain itu, sebagaimana dimaksudkan dalam al Qur’an, di mana-mana telah muncul kepemimpinan atau kekhalifahan yang melahirkan kehidupan yang damai dan saling berwasiat tentang kebenaran dan kesabaran. Maka lahirlah komunitas manusia dengan berbagai corak kepemimpinannya yang dijalankan dari waktu ke waktu. Itulah kehidupan dunia yang diwarnai oleh kebaikan dan keburukan yang selalu terjadi dan silih berganti sepanjang zaman. Semua kejadian tersebut tidak lepas dari skenario Tuhan, yaitu Sang Pencipta, Pemilik jagad raya seisinya ini, sedangkan manusia hanya sebagai pelaku skenario besar itu. Gambaran tentang kehidupan itu ternyata telah diramalkan sebelumnya oleh malaikat yang senantiasa beribadah kepada-Nya. Manusia yang telah dikaruniai potensi untuk belajar, semestinya menggunakan potensinya itu secara maksimal, yaitu mau belajar tentang sejarah dan asal kejadiannya agar tidak tersesat, membuat kerusakan, dan saling bunuh-membunuh sebagaimana telah diramalkan sebelumnya oleh malaikat dimaksud. Wallahu a’lam.

Penulis : Prof DR. H. Imam Suprayogo

Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Go to top