Bagi warga NU itu kriteria pemimpin bangsa ini sangat sederhana. Siapapun pemimpinya, jika melarang, membatasi, apalagi ada usaha masif melarang tradisi sunnah, seperti Tahlilan, Itighosahan, Maulidan, tawasulan, serta merayakan peringatan hari besar islam seperti Isra dan Mi'raj, nisfu sya'banan, ziarah wali songo, dll, secara otomatis akan ditolak.
Apalagi sampai membidahkan dan menghukumi maulidan itu masuk neraka, pasti ditolak mentah2. Jadi, antara Jokowi dan JK VS Prabowo Hatta, mana di antara keduanya yg bisa memberikan jaminanan kepada warga NU kalangan bawah. Untuk kalangan menenggah dan elit, NU memiliki tujuan lebih luas. Masyarakat bawahlah yg akan menentukan pilihannya sesuai dg keyakinannya.
