Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami pertumbuhan pengguna teknologi seluler yang sangat besar. Bahkan persentase pengguna teknologi seluler seakan tidak terpengaruh oleh krisis ekonomi dunia. Hal ini dapat dilihat dengan jelas dari perang iklan yang dilakukan oleh operator-operator telepon seluler yang sekaligus menandakan bahwa keberadaan operator tersebut juga semakin betambah. Bahkan pertambahan operator-operator telepon seluler ini berbanding lurus dengan keberadaan counter penjual pulsa dan produk-produk telepon seluler (ponsel) yang membanjiri pasaran dengan harga yang terjangkau.
Kenyataan ini dimanfaatkan oleh para operator telepon seluler untuk mendapatkan keuntungan bisnis demi kelancaran dan kelangsungan perusahaanya. Salah satu caranya adalah dengan memberikan berbagai macam layanan tambahan dari telepon seluler yang dapat dinikmati oleh pengguna telekomunikasi seluler.
Secara umum layanan tambahan telepon seluler atau Mobile Value Added Services (VAS) merupakan layanan selain dari komunikasi suara yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mendapatkan sumber penghasilan baru. Layanan tambahan biasanya dikembangkan langsung oleh operator telepon seluler maupun pihak ketiga dalam memperoleh penghasilan baru ataupun membantu peningkatan kinerja dan kualitas layanan kepada masyarakat. Layanan tambahan ini diklasifikasikan lagi menjadi layanan teknologi umum dan layanan teknologi lanjutan.
Layanan teknologi umum merupakan layanan yang memanfaatkan spesifikasi minimum dari perangkat telepon seluler tanpa menggunakan teknologi yang canggih sehingga publik bisa menggunakannya secara langsung. Jenis dari layanan ini dapat dilakukan oleh operator seluler berupa layanan yang diberikan kepada pemilik telepon seluler untuk mengirim dan menerima pesan singkat (SMS) atau layanan P2P (Person to Person) yang hingga sekarang masih menjadi layanan tambahan paling polpuler bagi publik. Selain itu, layanan berikutnya adalah layanan yang dihasilkan atas kerjasama dengan content provider berupa penjualan ringtones, screensaver, logo, wallpaper dan CRBT (caller ring back tones).
Kemudian layanan yang juga termasuk kedalam layanan teknologi umum dapat dilakukan oleh pihak ketiga yang bertujuan sebagai sumber penghasilan baru, seperti: layanan yang berupa penjualan informasi-informasi (berita, lowongan kerja, hiburan, olah raga dan lain-lain), layanan download game dan game online, layanan quiz dengan hadiah-hadiah tertentu hasil kerja sama dengan media elektronik maupun media cetak, dan tidak ketinggalan layanan pengiriman data SMS kebanyak pelanggan yang lebih dikenal dengan layanan A2P (Application to Person SMS).
Jenis terakhir dari layanan teknologi umum adalah layanan yang dilakukan oleh pihak ketiga untuk meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen atau meningkatkan kualitas dari instansi kepada masyarakat, berupa layanan P2A (Person to Application) SMS, seperti layanan permintaan data informasi rekening (PLN, PDAM dan lain-lain), layanan nilal tukar uang yang dilakukan oleh Bank, layanan keluhan konsumen (perusahaan) atau keluhan masyarakat (instansi), ada juga layanan transaksi pembelian pulsa lewat sms (Transaksi via SMS), layanan kemudahan dalam memberikan sumbangan sosial (SMS Charity), layanan dalam melakukan pemeriksaan nilai hasil ujian, melihat jadwal perkuliahan dan lain-lain.
Selain dari layanan teknologi umum, yang termasuk juga kedalam layanan tambahan adalah layanan teknologi lanjutan. Layanan jenis ini mewajibkan penggunaan teknologi yang relatif tinggi baik dari para pengguna/pelanggan maupun dari penyedia jasa layanan (operator, provider, pihak ketiga). Penggunaan teknologi yang relatif tinggi dibutuhkan karena bentuk atau kualitas layanan yang semakin kompleks (ukuran data, kebutuhan kecepatan akses) serta tingkat keamanan yang tinggi (high level security), seperti layanan Mobile Banking dan Mobile Commerce.
Berbagai macam bentuk layanan tambahan yang disediakan oleh para penyedia jasa layananan selain digunakan untuk meraih keuntungan semaksimal mungkin dari penggguna jasa telekomunikasi seluler (publik), juga memberikan keuntungan bagi publik berupa kemudahan melalui layanan yang diberikan. Pengguna layanan tambahan ini berasal dari berbagai kalangan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sebagai contoh, untuk kalangan anak-anak dan remaja yang diamati dari lingkungan sekitar bahwa layanan tambahan yang menjadi primadona adalah layanan yang dihasilkan atas kerjasama dengan content provider seperti, ringtones, screen saver, logo dan caller ring back tones yang kini tengah digandrungi tidak hanya oleh remaja tapi bisa dipastikan hampir semua kalangan menggunakan layanan caller ring back tones.
Sedangkan untuk kalangan dewasa, layanan yang sering mejadi langganan adalah layanan A2P atau layanan pengiriman data SMS kebanyak pelanggan yang sering digunakan untuk acara-acara tertentu seperti rapat dikantor, pengganti undangan dan lain-lain. Selain itu layanan transaksi via SMS juga tidak kalah favoritnya dibanding dengan layanan tambahan lainnya.
Kemudian untuk beberapa peristiwa tertentu diwaktu-waktu tertentu beberapa layanan tambahan bisa menjadi layanan favorit, seperti layanan kemudahan dalam memberikan SMS charity ketika terjadi peristiwa bencana alam, layanan dalam melakukan pemeriksaan nilai ujian, melihat jadwal perkuliahan dan yang tidak kalah pentingnya adalah layanan informasi lowongan kerja mengingat tingkat penganguran di Indonesia yang berdasarkan para ahli bisa dikatakan cukup tinggi.
Sedangkan layanan tambahan jenis layanan teknologi lanjutan bisa dipastikan belum terlalu diminati, mengingat layanan ini menggunakan kecanggihan teknologi tingkat tinggi dan tentunya diiringai dengan tingginya harga yang dikeluarkan untuk membali perangkat teknologi ini. Hal ini tentu sangat berbeda dengan kondisi masyarakat kebanyakan yang belum mampu menggunakan teknologi tingkat tinggi.
Dari beberapa contoh yang sudah dijelaskan, ternyata penggunaan layanan tambahan dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: faktor dari pengguna layanan tambahan itu sendiri (publik) dan faktor luar. Faktor yang berasal dari pengguna layanan tambahan (publik) antara lain meliputi: usia dan tingkat ekonomi Berdasarkan penghitungan statistik, untuk negara berkembang seperti Indonesia, penduduk yang paling dominan adalah yang berusia produktif.
Sedangkan untuk tingkat ekonomi, masyarakat Indonesia yang berada dalam tingkat ekonomi menegah kebawah masih lebih mendominasi daripada masyarakat yang berada dalam tingkat ekonomi menengah keatas. Jadi hubungannya adalah dengan memperhatikan usia produktif yang lebih banyak dan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang sebagian besar berada dalam tingkat ekonomi menengah kebawah, diharapkan para penyedia layanan tambahan dapat menyediakan layanan yang sesuai dengan usia produktif dengan harga yang terjangkau dan tidak menggunakan teknologi yang rumit.
Untuk faktor yang berasal dari luar, bisa dikatakan faktor situasi atau kondisi tertentu pada waktu-waktu tertentu, dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk mencari layanan tambahan bagi penyedia jasa layanan tambahan. Peristiwa bencana alam yang terjadi diwaktu-waktu tertentu dan perayaan hari-hari besar keagamaan serta memanfaatkan topik terhangat seperti, tingkat pengangguran yang tinggi, pemanasan global, pemilu dan lain-lain bisa menjadi peluang untuk para penyedia jasa layanan tambahan dalam menyediakan layanan tambahan baru.
Dengan memperhatikan beberapa faktor tersebut, semoga untuk kedepannya bermunculan layanan tambahan yang benar-benar dapat bermanfaat bagi publik dalm memenuhi kebutuhannya. Selain itu hal yang paling penting adalah menggunakan teknologi yang efektif dan efisien dengan harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Penulis: Susi Herlina (This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.)