Research in Motion (RIM) membukukan kerugian cukup signifikan dalam pengumuman keuangan terbarunya, sebesar USD 125 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. Menghadapi kondisi suram tersebut, CEO RIM Thorsten Heins tetap mencoba optimistis.
Pengapalan handset BlackBerry di kuartal IV sebesar 11,1 juta dan tablet PlayBook sejumlah 500 ribu. Bandingkan dengan Apple yang pada kurun waktu yang hampir sama mengapalkan 37 juta unit iPhone dan 15 juta iPad.
Thorsten Heins meyakini BlackBerry akan kembali bangkit. Mereka sedang mengembangkan handset berbasis sistem operasi BlackBerry 10 yang diyakini mampu bersaing dengan para kompetitor, terutama iPhone dan Android.
"Saya sangat bergairah dengan prospek platform BlackBerry 10, yang berada dalam jalur untuk diluncurkan di 2012," kata CEO berkebangsaan Jerman tersebut yang detikINET kutup dari SmartHouse, Jumat (30/3/2012).
Dia pernah menjanjikan teknologi di BlackBerry 10 akan membawa standar baru untuk penggunaan di rumah, mobil, smartphone dan tablet. Memang masih sedikit yang masih diketahui tentang BlackBerry 10. Namun RIM menjanjikan software ini akan memberi pengalaman menarik bagi konsumen.
Heins juga mengarisbawahi basis user pemakai BlackBerry secara global masih banyak yang loyal, jumlahnya sekitar 77 juta. Ya, RIM memang masih punya penggemar cukup banyak di beberapa negara seperti Spanyol, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan barangkali Indonesia.
Strategi baru akan dijalankan RIM untuk memperbaiki kondisi keuangannya. Yaitu fokus ke user enterprise yang dinilai sebagai kekuatan utamanya. "Kami berencana untuk kembali fokus pada kelas enterprise dan mengukuhkan posisi kami sebagai pemimpin di kelas ini," kata Heins. Mampukah?