Kabar PHK massal yang mendera Yahoo juga menyeret ke Indonesia. Sejumlah developer yang mencoba peruntungannya di raksasa internet itu kabarnya sudah dirumahkan. Tak pelak, kabar ini menyiratkan tanda tanya mengenai masa depan Yahoo Indonesia.
Terkait dengan hal tersebut, mantan Country Editor Yahoo Indonesia Budi Putra sejatinya masih menyimpan asa akan kesuksesan raksasa internet itu di Tanah Air. Hanya saja hal itu jika Yahoo dapat memilih layanan apa yang mereka coba tawarkan ke netter Indonesia.
"Beberapa kali layanan jejaring sosial selalu gagal di pasaran, yang berimbas dengan penutupan. Yahoo memang kalah bersaing dengan raksasa jejaring sosial lainnya," ungkap Budi kepada detikINET, Senin (9/4/2012).
Sebagai orang yang pernah ambil bagian dalam keluarga besar Yahoo, Budi memberikan sedikit saran agar Yahoo Indonesia bisa bertahan di tengah persaingan yang ketat.
Dia menyarankan agar Yahoo, khusunya di Indonesia, untuk kembali fokus menggarap konten yang secara basis sudah sangat kuat. Salah satu pondasi yang dimiliki Yahoo di antaranya: Yahoo Mail, Yahoo Messenger dan News Yahoo.
"Basis Yahoo di sana cukup kuat, kalau difokuskan akan lebih banyak menghasilkan dari advertising, yang tentu saja imbasnya ke keuntungan yang didapat," sarannya.
Membangun komunitas juga dirasa penting bagi Yahoo, sebab dengan komunitas yang sangat kuat tentu sangat mudah bagi perusahaan untuk menjual layanan yang dimaksud. Komunitas bisa dibangun dengan produk yang sudah ada seperti Koprol -- yang kabarnya juga tengah dievaluasi keberadaannya.
Mantan wartawan ini juga bercerita, dibandingkan dengan negara lain, beberapa layanana Yahoo memiliki performa bagus ketika dihadirkan di Indonesia. Salah satu di antaranya adalah Yahoo OMG, layanan news aggregator yang fokus ke berita hiburan.
"Yahoo OMG Indonesia negara pertama yang hadir di luar Amerika Serikat, suksesnya luar biasa. Bahkan saat dilauncing di Brasil dan India, kesuksesannya tidak bisa dikejar. Maka tidak salah kalau Yahoo harusnya fokus ke konten saja," tandasnya.