Rencana awal XL Axiata untuk menjual sekitar 8.000 menaranya dipastikan batal. Selain belum menemukan pembeli yang pas, operator ini merasa belum membutuhkan tambahan dana segar.
"Setelah melakukan offering dari beberapa pembeli XL tidak menemukan kecocokan harga. Ya, tahun 2012 ini kita bisa batal menjual menara yang kita punya," terang Chief Operating Officer XL, Willem Lucas Timmermans kepada detikINET, di sela-sela peluncuran BTS baru, di Purwakarta, Rabu (11/4/2012).
Padahal sebelumnya dikabarkan tiga emiten yang bergerak di bisnis penyedia menara berminat untuk membeli menara milik XL. Ketiga perusahaan itu disebut-sebut PT Tower Bersama Infrastructure, PT Solusi Tunas Pratama dan PT Sarana Menara Nusantara.
Perkiraan nilai aset 8.000 menara itu sendiri sekitar Rp 15 triliun sampai Rp 16 triliun. Wim menambahkan, sampai saat ini alokasi dana sebesar Rp 7-8 triliun untuk membangun infrastruktur jaringan yang diambil dari 60% belanja modal sudah cukup.
XL juga akan lebih menfokuskan pembangunan jaringan dengan menyewa menara bersama. Selain lebih murah juga lebih mudah dalam soal perizinan.
"Bangung BTS itu bisa sekitar Rp 1 miliar lebih, tapi dengan menyewa akan jauh lebih hemat," tandas WIm tanpa memperinci berapa menara yang akan disewa Xl di masa depan.