Teknologi

Listrik Mulai Lancar, Telepon di Aceh Kembali Normal

Layanan telepon seluler di Aceh mulai kembali normal. Pasokan listrik yang sebelumnya menjadi kendala sudah bisa diatasi dengan mulai pulihnya aliran listrik dari PLN pagi ini.

Kembalinya pasokan listrik dari PLN dirasakan seperti berkah. Sebab, genset yang diandalkan para operator untuk menopang kelangsungan infrastruktur BTS di daerah itu, jelas hampir habis dayanya karena hanya mampu bertahan kurang lebih 10 jam.

"Semua layanan sudah berjalan normal. Listrik PLN sudah beroperasi lagi. Pas banget karena genset nggak bisa selamanya. Kalau solarnya habis ya sudah, mati," ungkap Anita Avianty, head of Corporate Communication Axis kepada detikINET, Kami (12/4/2012).

Kondisi serupa juga dialami oleh XL Axiata dan Hutchison Tri. "Sudah normal, PLN sudah beroperasi lagi," kata Henry Wijaya, Manager Corporate Communication XL.

Ricardo Indra, Head of Corporate Communication Division Telkomsel menyatakan tidak ada infrastruktur Telkomsel yang mengalami kerusakan akibat gempa di Sumatra. Terdapat beberapa BTS yang terhenti suplai listriknya dan kini hidup dengan catu cadangan/baterai.

"Terjadi lonjakan komunikasi selular yang berdampak pada meningkatnya trafik hingga hampir 100% dari kondisi normal. Meskipun demikian komunikasi dari dan ke wilayah bencana dapat terus berlangsung," terang Indra.

Telkomsel pun menambah kapasitas jaringan komunikasi di sana agar layanan tetap dapat berfungsi dengan baik. Mereka pun terus memantau 12.800 BTS di Sumatra di mana 4.500 di antaranya beroperasi di Sumbagut agar tetap berfungsi optimal.

Seperti diberitakan sebelumnya, gempa yang mengguncang Aceh dan Sumatera Utara dengan kekuatan 8,5 skala richter dilaporkan turut mengganggu akses telekomunikasi, khususnya karena terputusnya pasokan listrik dari PLN.

Jaringan juga jadi macet dan sulit terhubung karena tingginya trafik sambungan telepon menuju Aceh dan sekitarnya yang baru saja diguncang gempa. Menkominfo Tifatul Sembiring pun menghimbau agar masyarakat menelepon singkat saja.

"Mohon yang telepon saudaranya di Aceh, Sumut, Sumbar, singkat-singkat saja. Traffic call overload. Beri kesempatan yang lain, terimakasih," tulis Tifatul dalam akun Twitternya.

Go to top