Meski kerap dilaporkan terhimpit serbuan perangkat Android dan iPhone, BlackBerry sejatinya masih punya taji. Sejumlah negara berkembang dilaporkan menjadi harapan handset besutan Research In Motion (RIM). Dimana salah satunya adalah Indonesia!
Ya, seperti dilansir Reuters, Indonesia dan India disebut sebagai harapan BlackBerry untuk bisa bangkit mempertahankan eksistensinya. Kedua negara disebutkan sebagai dua negara berkembang yang memiliki basis massa pengguna BlackBerry yang cukup besar.
"Ketika penjualan RIM di AS jatuh selama lima kuartal berturut-turut, analis mengatakan bahwa penerimaan konsumen terhadap BlackBerry juga mulai menurun di Amerika Latin dan Eropa. Sementara di negara Asia seperti Indonesia dan India menawarkan harapan bagi perusahaan berbasis di Waterloo, Ontario, Kanada tersebut," tulis Reuters dalam laporannya.
Di India, BlackBerry Curve 9520 Gemini menjadi primadona dan menyabet gelar ponsel paling laris. Secara total, RIM menguasai sekitar 15% pangsa pasar pasar smartphone di Negeri Bollywood. Sementara di atasnya masih ada Nokia dengan 38% market share, demikian dilansir perusahaan analis teknologi CyberMedia.
"Di India, RIM mencatat pertumbuhan yang begitu cepat. Mereka agresif dengan menawarkan perangkat 'murah' dan mengambil posisi untuk gadget di kalangan profesional mudah dan anak kuliahan," imbuh laporan Reuters.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Di Tanah Air, performa bisnis RIM pun sejatinya tak kalah mengkilap. Dimana pengguna BlackBerry di Indonesia diprediksi telah lebih dari angka 5 juta pengguna.
Bahkan, perangkat yang populer dengan layanan BlackBerry Messenger-nya itu bisa dibilang telah digunakan oleh beragam lapisan kalangan di Indonesia. Mulai dari pekerja profesional, mahasiswa, hingga pelajar sekolah.
DetikINET pun belum lama ini sempat mewawancarai pedagang ponsel di salah satu mal di Jakarta. Mereka menegaskan bahwa BlackBerry masih menjadi salah satu ponsel yang paling banyak dicari.
Memang, BlackBerry tak berlari sendiri di Indonesia. Dimana seperti negara lain, tantangan juga datang dari perangkat yang mengusung platform lain. Mulai dari gadget Android, iPhone, hingga Nokia yang kini juga mencoba bangkit dengan Windows Phone-nya.
Pun demikian, tetap saja, sulit ditampik rasanya untuk menghapus popularitas BlackBerry yang (masih) tertoreh di Indonesia. Dan inilah yang seharusnya bisa dioptimalkan RIM untuk menyelematkan salah satu pasar berharga mereka.