Belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak manusia dilahirkan, sejak itu pula proses belajar dimulai dan berlangsung terus- menerus. Belajar mengandung pengertian bertumbuh dan berkembang, dengan pertumbuhan itu manusia dapat mengadakan penyesuian- penyesuaian terhadap lingkungannya dan perkembangan dapat menjawab tantangan dan permasalahan hidup yang muncul (Soemanto, 1983).
Masrun & Martaniah (1973) mengemukakan pengertian belajar sebagai proses perubahan baik lahir maupun batin. Perubahan tersebut bersifat positif, yaitu perubahan menuju ke arah perbaikan. Perbuata n belajar ditandai oleh adanya perubahan- perubahan secara relatif permanen yang disebabkan oleh pengalaman/latihan.
Menurut Suryabrata (1998) pengertian belajar adalah (a) belajar itu membawa perubahan (dalam arti perubahan tingkah laku, baik aktual maupun potensial), (b) perubahan itu pada pokoknya didapatkan kecakapan baru, (c) perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).
Thorndike (dalam Slavin, 1986) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses trial and error. Ada tiga hukum yang perlu diperhatikan dalam proses belajar, yaitu hukum dirinya sudah terdapat kesiapan (readiness) untuk mempelajari sesuatu, hukum latihan dan hukum efek.
Pavlov (dalam Slavin, 1986) mengemukakan suatu teori mengenai belajar, yaitu teori belajar classical conditioning . Dalam pembagian aliran psikologi, Pavlov termasuk dalam aliran behavioristik. Aliran ini mengutamakan perilaku/perubahan tingkah laku organisme melalui hubungan stimulus respon (S- R). Dengan demikian belajar hendaklah mengkondisikan suatu stimulus, sehingga menimbulkan respon. Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang terus menerus yang timbul akibat dari pensyaratan kondisi. Sifatnya adalah membentuk hubungan antara stimulus dengan respon. Hal ini berarti belajar dengan tingkah laku tidak bisa dipisahkan.
Menurut Winkel (1996) belajar mencakup: (1) proses perubahan dari
belum mampu ke arah sudah mampu, (2) proses perubahan itu terjadi dalam jangka waktu tertentu, (3) perubahan akibat belajar itu akan bertahan lama, bahkan, sampai taraf tertentu, tidak menghilang lagi, (4) belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar, (5) belajar terjadi dalam interaksi dengan lingkungan. Berdasar kelima hal tersebut, Winkel menarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan menetap.
Lebih jauh dikatakan oleh Winkel (1996) bahwa perubahan-perubahan
yang dimaksud tidak termasuk: (1) perubahan akibat kelelahan fisik, (2) perubahan akibat menggunakan obat- obatan, (3) perubahan akibat penyakit parah/trauma fisik, dan (4) perubahan akibat pertumbuhan jasmani.
Pandangan Cronbach (1963) mengenai belajar lebih ditujukan dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman: pengalaman menghasilkan proses belajar, dan proses belajar menghasilkan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku mencakup:
1. Sifat perubahan tingkah laku lebih permanen
2. Perubahan tingkah laku bukan oleh karena kematangan contoh: anak yang tadi tidak bisa berjalan, dapat berjalan
3. Ada usaha dari individu yang melakukan aktivitas belajar
Pengertian belajar yang berhubungan dengan bidang pendidikan dan pengajaran secara khusus merupakan usaha yang dilakukan secara sengaja baik fisik maupun mental untuk menguasai materi pelajaran yang diajarkan dalam beberapa waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku baik aktual maupun potensial, baik lahir maupun batin yang relatif bersifat permanen, sebagai interaksi antara dirinya dengan lingkungannya dan dilakukan dengan sengaja, dan perubahan yang terjadi menuju ke arah perbaikan. Perubahan tingkah laku tersebut terjadi karena pengalaman dan latihan- latihan yang dapat berupa pengetahuan, kecakapan, keterampilan, pemahaman, sikap dan kebiasaan, yang sebelumnya tidak ada dalam diri individu.