Pentingnya pembinaan moral.
Pembinaan moral merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan para generasi muda pada dewasa ini. Sebelum anak dapat berfikir secara logis dan memahami hal-hal yang abstrak serta belum sanggup menentukan mana yang baik dan buruk, mana yang benar dan salah, maka contoh-contoh latihan dan pembiasaan dalam pribadi anak. Al-Ghazali mengatakan apabila anak di biasakan untuk mengamalkan segala sesuatu yang baik di beri pendidikan kearah itu, pasti ia akan tumbuh diatas kebaikan dan akibat positif ia akan selamat sentosa di dunia dan akhirat. Jikalau anak itu sejak tumbuh sudah di ajari yang baik baik maka akhalnya akan baik pula. (Drs. H. HamdaniIhsan, Drs. A. Fuad Ihsan, 2001:240)
Pada usia SMA biasa disebut dengan remaja akhir mereka mempunyai banyak karakteristik siswa. Padamasa SMA secara umum mereka mempunyai juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan sikap pemuda dan remaja, padamasa ini sangat relatif lebih setabil disbanding dengan masa SLTP. Mereka lebih matang menghadapi masalah, dan juga dalam pendidikan orangtua tidak terlalu ikut campur, ketenangan emosional bertambah, fikiran kreatif bertambah, dan lebih banyak memperhatikan terhadap kematanggna pemikiran. (Susilo W, 203-206) dengan demikian bahwa:
- 1. Remaja senang atau tidak senang, suka atau tidak suka terhadap sesuatuobjek tertentu didasarkan pada hasil pemikiran sendiri. Sekalipun dalam banyak hal remaja lebih sering digoyang dalam hal pendiriaan. Oleh karena itu kedua orang tua mereka harus bisa mengontrol anaknya ini kemungkinan besar disebabkan oleh adanya ketergtantungan ekonomi pada orang tua mereka. Sebagai propaganda dari orang lain yang berusaha untuk mengarahkan dan mengubah sikap pandangannya yang di yakini benar akan nilai berdasarkan ukuran baik dan buruk.
- 2. Kehidupan siswa SMA pada umumnya lebih tenang dan matang pikirannya. Halini bukan menutup kemungkinan adanya bentutran-benturan dengan orang lain. Pengaruh-pengaruh yang negatif dari lingkungan banyak mewarnai bentuk masalah agresif yang sering di sebut dengan kenakalan remaja dalam usia ini.
- 3. Siswa usia SMA lebih bersifatb inklusif terhadap orang dewasa khususnya masalah-masalah yang di hadapi. Hal ini muncul di karenakan keingginana mereka untuk menentukan sikap dan keingginan mereka untuk menentukan sikap dan keingginaa yang independen serta memecahkan masalah atau persoalan sendiri. Mereka biasanya terbuka terhadap kelompok teman sebaya. Pada usia ini persoalan yang sering muncul berkisar pandangan hidup, sesuatu yang bersifat romantis yang berkaitan dengan kehidupan remaja dan kadang pula tentang gaya hidup yang di anggap moderen.
Sejalan dengan falsafah ini di kemukaan oleh para ahli remaja secara sadar atau tidak sadar , mereka mencoba menentukan sikap terhadapap sekelilingnya meskipun bahanya berbeda tetapi secara formal pahndangan hidup pada masa puber itu mirip antara satu dengan yang lain. Persamaan mereka menurut Danile Learaen seorang ahli komunikasi adalah terletak dalam empati yang sama mereka miliki. (Alfian: 1986:86)
Dalam era masa sekarang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai pengaruh yang sangat kuat baik positif maupun negatif. Pengaruh positif adalah bahwa apun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara cepat dapat di ketahui dan di kuasai uleh siapapun untuk kemajuan dan kesejah teraan masnyarakat. Sedangkan yang negatif merepakan keburukan yang mengglobal. Masalah pokok yagng menonjol pada dewasa ini adalah rusaknya nilai-nilai moral pada generasi muda. Mereka di hadapkan pada berbagia kontradiksi dan anekaragam pengalaman moral yang menyebabkan mereka binggung untuk memilih mana yang baik untuk mereka. Hal ini nampak jelas pada mwereka yang sedang berada dalam usia remaja, terutama pada mereka yang hidup di daerah perkotaan yang mencoba mengembangkan diri kearah kehidfupan yang di sangka maju dan moderen dimana berkecamuk aneka ragam kebubayaan asing yang masuk seolah-olah tanpa saringan.
Sikap orang dewasa yang mengejar kemajuan lahiriyah tanpa mengindahkan nila-nila moral yang bersumber pada agama yang di anutmenyebabkan generasi muda kebingungan bergaul karena apa yang di pelajari di sekolah bertendengan apa yang di pelajari orang tuanya sendiri. Kontradiksi yang terdapat kehidupan generasi muda itu menghambat pembinaan moralnya. Karena pembinaan moral itu terjalin erat dengan pembinaan pribadi. Apabila factor-faktor dan unsure-unsur yang membina itu bertentangan antara satu dengan yang lain maka akan tergoncanglah jiwa yang dibina terutama mereka yang mengalami pertumbuhan dan perubahan yang sangat cepat yaitu pada usia remaja. (Zakiyah Darajat, 1976:157)
Dalam masa sekarang semakin banyak timbul kenakalan remaja yang sangat meresahkan masnyarakat dan juga para orang tua. Halinilah dyang menyebabkan kemunduran dalam pembinaan moral dengan adanya pembinaan moral pada lembaga pendidikan mungkin akan dapat mengurangi kenakalan remaja pada masa sekarang. Seandainya keadaan ini dibiarkan terus berjalan maka pembangunaan bangsa ini akan terhambat bahkan mungkin bisa gagal. Karena tujuan pertama pembangun bangsa kita adalah untuk mencapai kesejah teraan hidup yang seimbang antara kemakmuran lahiriyah dan kebahagiaan batiniah, atau dengan kata lain sifat pembangunan negara kita adalah pembangunan jasmani dan rohani, antara materi dan spiritual. Antara kehidupan dunia dan akhirat. Secara moral adalah menghambat tercapinya tujuan pembangunaan dan secara pribadi atau masing-masing anggota masyarakat mereka akan kehilangan kebahagiaan. Bagaimana perasaan orang tua ketika anaknya malas beljar, suka melawan menentang dan nakal atau terganggu jiwanya pasti akan sedih .
Banyak orang tu yang tidak snggup lagi mengendalikan anak-anaknya yang telah terjangkit narkotika. Untuk mengantisipasi dan mengatasi halini kita sebagia orang tua menyarankan dan mengarahkan juga menghimbau agar pendidikan agama di sekolah lebih edi galakkan. (Sahlam Asnawi,1999:59)
Ajaran islam mempunyai fungsi yang dimensional yaitu aqidah, syariah dan akhlak atau moralitas, ketiganya harus selaras. Akhlak ajaran agama tidak dapat di samakan dengan etika, etika di batasi pada sopan santun antara manusia tetapi akhlak lebih luas maknanya mencakup beberapahalyang tidak merupakan siofat lahiriyah misalnya yang berkaitan dengan batin dan fikiran. Akhlak agama mencakup berbagai aspek, dimulai akhlak kepada Allah, sesama manusia, hingga mahluk lainya. (M. Qurish Shihap, 2000:261)
Berdasarkan tujua diatas jelas dimana sekolah sebagi lembaga pendidikan dalam membina manusia indonesia sebagia suberdaya manusi untuk masa mendatang. Dengan demikian , pembinaan dan penanaman sikap prilaku dna moral bagi generasi penerus wajib menjadi kepeduliaan. Hubungan yang harmonis
Antara masyarakat dengan individu, atau keluarga dengan guru dengan murit sangat urgen dalam rangka mencetak generasi yang tangguh dan utuh yang berwawasan luas.