System pembinaan moral
Dalam pembinaan moral dalam pendidikan agama merupakan hal yang sangat potensial karena dengan hal ini dapat merubah pendiran anak yang salah menuju pendirian yang bermanfaat. Anak adalah tumpuan masa depan bangsa dan negara, karena ditangan mereka terletak masa depan bangsa. Demi kejayaan dan kelestarian bangsa dan negara maka kewajiban bagi semua pihak untuk mepersiapkan generasi muda dengan sebai-baiknya dengan cara membibing dan mengarahkan nya menjadi warga negara yang bik dan bertanggung jawab yaitu dengan mendidik dan membekali mereka dengan bermacam-macam ilmu pengetahuan, terutama menanamkan jiwa keagamaan.
Agar dapat membina dan mendidik anak dengan cara yang tepat, maka terlebih dahulu harus mengetahui kondisi anak tersebut sehingga dengan mudah pembinaan anak itu dilakukan. Dalam pembinan moral anak diperlukan adanya pendekatan terhadap masalah yang dihadapi. Hal ini sangat untuk mengetahui sasaran yang akan di tuju demi mencapai kebersihan. Oleh karena itu dalam membina kehormatan perlu dipelajari metodenya, dalam hal ini Dr. Zakiah Daradjat menyatakan bahwa :
“Dalam pendekatan remaja yang terpenting adalah pengertian dari orang tua atau orang dewasa lainya terhadap mereka kemudian perlakuan dan sikap serta bimbingan yang dilakukan dengan cara yang sangat bijaksana dan sesuai dengan cara khas itu sendiri”. (Zakiyah Daradjat,1975:34)
Dalam rangka pembinan moral secara singkat cara-cara yang perlu dilaksanakan adalh:
- 1. Pengertian terhadap anak
- 2. Konsiten dalam mendidk dan mengajar anak
- 3. Sikap orang tua dalam keluarga
- 4. Penghayatan orang tua terhadap agama yang di anut
- 5. Sikap konsekuensi orang tua terhadap anak (Singgih D Gunarsa, 1983:62-65)
1. Pengertian terhadap anak
Pada masa sekarang bagi orang tua adalah masa yang paling menyulitkan, karena tidak mau menurut pada perintahnya, tetapi ia lebih banyak di pengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Dalam lingkungan sekolah pengartuh ini merupakan sebuah tantang yang harus di lalui oleh seorang pendidk, karena pendidk haru bisa memahami apa yang ada pada diri peserta didik. Dengan pembinaan yang dilakan di rumah secara intensif maka pendidika tinggal mengembangkan dan mengarah kan kemana mereka akan melanggkah.
2. Konsiten dalam mendidk dan mengaja anak
Suatu waktu tingkah laku anak yang dilarang oleh orang tua, harus pula dilarang apadbila dilakukan kembali pada waktu yang lain. Di sini peranan orang tua kedua yaitu pendidik sangat berpengaruh karena dengan pendidik yang sangat konsisten terhadap pembinaan moral akan mennghasilkan siswa yang mempunyai moral yang baik. Dalam halini harus ada konsiten dalam hal apa dyang mendatangkan pujian dan hukuman pada siswa. Juga antara orangtu siswa dan guru harus ada kesesuaian dalam melarang atau memperoleh tingkah laku tertentu pada anak. Dengan tidak adanya konsitensiakan mengumbar pengertian terhadap anak tentang apa yang dilakuan itu baik maupun tidak baik untuk dilakukan.
3. Sikap orang tua dalam keluarga
Prilaku orang tua dan guru sangatlah mendukung guna pembinaan moral yang ada di lingkungan anak tersebut karena dmreka setiaphari berkomunikasi dan melihat apa yang mereka lakukan dan kenapa mereka lakukan. Dalam berinteraksi dalam lingkungan keluarga dan sekolah para anak memperhatikan dan akan meniru apa yang terjadi di lingkunan itu sendiri.maka dengan demikian kita harus bisa mensikapi dengan keadaan itu dengan baik dan benar.
4. Penghayatan orang tua terhadap agama
Semua tindakan yang mepengaruhi kejiwaan seseorang iutu tidak lepas dari pengertia yang mereka fahami. Sebagai orang yang beragama maka orang tua dan guru harus bisa dmenghayati dengan baik dan benar apa yang akan di ajarkan kepada anak guna bisa merasuk ajaran itu hinga akhir hayatnya. seorang yang banyak di bekali dengan ajaran-ajaran agama, hidup dalam kepercayaan dan kesetiaan kepada tuhan, semua itu menjadi dasar yang kuat untuk perkembangan moral anak serta kehidupan dikemudian.
5. Sikap konsekuansi orang tua dalam mendisiplinkan anak
Dengan membiasakan kita untuk hidup ddisiplin maka kita akan merasa hidupkita itu berharga. Kedisplinan merupakan hal yang sangat sulit dilakaukan dalam kehidupan ini. Dalam lingkungan pendidikan perana guru sangatlah penting guna menjaga kedisplinan siswa dcsga patuh terhadap lingkungan sekolah. Adanya ketidak sesuaian antara apa yang di ajarkan guru dengan apa yang di ajarkan di rumah makan akan menimbulkan konflik ddi dalam anak itu sendiri. Dengan adanya hal itu maka anak akan mebantah apa yang di ajarakan guru dan orang tuanya. Hal ini harus kita hindari sejak dini.
Dengan kata lain orang tua dan guru berperan penting dalam hal pembinaan moral anak, karena kedua belah pihak sangat berpengaruh terhadap prilaku anak. Maka dari itu mereka harus bisa menjaga sikap yang baik dan tidak melakukan hal yang tidak pantas dilakukan sebagai orang tua dan guru yang bijak. Karena denga demikian siswa dapat meniru apa yang mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan mereka dapat mencontoh apa yang terjadi di sekirtar mereka. Dalam perkembangan anak perlu pembimbing untuk mengetahui, mengenal, mengerti dan akhirnya dapat menerapkan sendiri tingkahlaku yang baik sesuai dengan nilai-nilaimoral serta tingkah laku yang perlu dihindari.